140 Peserta KKN Akuntansi UHO Terima Pembekalan Khusus

151
pembekalan peserta KKN UHO
Peserta KKN : Peserta KKN dari Jurusan Ekonomi Akuntansi UHO saat mengikuti pelatihan pembekalan di Rektorat ,Sabtu (13/8/2016). Training pembekalan dilakukan oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Perwakilan Sultra (Foto: Hasan/ZONASULTRA.COM)
pembekalan peserta KKN UHO
Peserta KKN : Peserta KKN dari Jurusan Ekonomi Akuntansi UHO saat mengikuti pelatihan pembekalan di Rektorat, Sabtu (13/8/2016). Training pembekalan dilakukan oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Perwakilan Sultra (Foto: Hasan/ZONASULTRA.COM)

 

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Sebanyak 140 Mahasiswa peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari dari jurusan Ekonomi Akuntansi akan ditempatkan khusus di Kabupaten Konawe. Namun, sebelum diberangkatan para mahasiswa terlebih dahulu menerima pembekalan dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Sulawesi Tenggara (Sultra).

Koordinator pembekalan dari BPKP Oing mengatakan, peserta KKN UHO itu mendapatkan pembekalan khusus tentang pengelolaan keuangan berbasis aplikasikasi.

“Kami dari pihak BPKP memberikan pelatihan (traning) selama 2 hari, sejak kemarin sampai hari ini mengenai penerapan pengelolaan keuangan berbasis aplikasi,” tuturnya, Sabtu (13/8/2016).

Penerapan pengelolaan keuangan berbasis aplikasi sangat penting, karena saat ini setiap lembaga pemerintah harus mampu menerapkan sistim keuangan berbasis aplikasi termasuk pengelolaan keuangan desa.

Oing berharap melalui training kepada mahasiswa peserta KKN yang berasal dari Jurusan Ekonomi Akuntasi UHO tersebut, bisa memberikan pendampingan kepada instansi pemerintah terkhusus pada kepala desa dan aparatnya.

Oing menambahkan bahwa seluruh kepala desa dan aparatnya yang berada di Sultra harusnya mampu menerapkan sistim pengelolaan keuangan berbasis aplikasi. Apalagi saat ini dengan adanya program pemerintah pusat yang dikenal dengan Alokasi Dana Desa (ADD) yang nominalnya cukup fantastis ditambah anggarannya dialokasi setiap tahunya.

“Jadi kepala desa harus mampu menerapkan pengelolaan keuangan berbasis aplikasi,” ujarnya. (B)

 

Repoter : Hasan
Editor    : Kiki

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini