2017, Kuota Penerima Bidikmisi UHO Turun Drastis

262
Paling Banyak Menerima Mahasiswa Bidikmisi, UHO Butuh Tambahan 1.000 Kuota
Muamal Gadafi

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Jumlah kuota penerima beasiswa bidikmisi Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari tahun 2017 mengalami penurunan drastis. Dimana pada 2016 lalu, UHO mendapat jatah 2.557 mahasiswa, namun kini menjadi 1.300 mahasiswa saja.

Paling Banyak Menerima Mahasiswa Bidikmisi, UHO Butuh Tambahan 1.000 Kuota
Muamal Gadafi

Menurut Kepala Pengelola Bidikmisi UHO Muamal Gadafi, ada beberapa faktor yang menyebabkan kuota bidikmisi UHO berkurang. Pertama, karena makin banyaknya perguruan tinggi baru di Sulawesi Tenggara (Sultra) yang juga menerima mahasiswa bidikmisi, baik negeri maupun swasta.

“Jadi mungkin kuota dibagi sehingga kuotanya terpecah,” kata Muamal saat ditemui di ruangannya, Kamis (20/4/2017).

Faktor berikutnya kata Muamal, kemungkinan karena tahun ini UHO juga mendapat tambahan jatah kuota untuk beasiswa peningkatan prestasi akademik (PPA), yang tadinya hanya untuk sekitar 300-400 kini menjadi sekita 1.300.

Meski mengalami penurunan, pihak UHO akan tetap berusaha untuk melakukan lobi ke kementerian untuk penambahan kuota seperti yang dilakukan tahun sebelumnya, yang tadinya kuota hanya sampai 2.100, bisa menjadi 2.557.

“Ya, kami usahakan lah untuk penambahan kuota itu. Seperti tahun lalu, kan kuota ini disebar di seluruh kampus di Indonesia. Biasanya ada kampus-kampus yang tidak menerima bidikmisi seperti ITB dan IPB, karena memang nilai UKTnya itu cukup tinggi, dibandingkan dengan UKT Bidikmisi yang hanya Rp. 2,4 juta. Jadi biasa kita minta tambahan dari situ,” kata dia.

Untuk diketahui, perbedaan antara beasiswa PPA dan Bidikmisi adalah untuk beasiswa PPA hanya ditujukan untuk mahasiswa berprestasi saja, tak peduli mahasiswa tersebut dalam golongan ekonomi menengah ke atas dengan minimal sudah memasuki semester II. Sedangkan beasiswa bidikmisi hanya ditunjukan untuk mahasiswa berprestasi dan termasuk dalam golongan ekonomi menengah ke bawah. (B)

 

Reporter: Sri Rahayu
Editor: Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini