4 Siswa SMAN 1 Sawa Dikeroyok 8 Orang Rekannya Sendiri

274

ZONASULTRA.COM, WANGGUDU– Empat orang siswa SMAN 1 Sawa Kecamatan Sawa, Kabupaten Konawe Utara (Konut), masing-masing Pandi Ikbal (17), Alpredi (17), Adnan (16) dan Wiranto (17) menjadi korban pemukuluan 8 orang siswa yang tak lain rekannya sendiri.

Peristiwa pengeroyokan tersebut terjadi Jum’at (2/10/2015) pekan lalu saat keempat siswa tersebut sedang sarapan di kantin, tiba-tiba 8 orang siswa lainnya masuk kedalam kantin sekolah dan langsung melakukan pemukulan dan pengeroyokan. Hingga kini, 8 siswa pelaku pengeroyokan tersebut belum diketahui.

Akibat pengeroyokan tersebut, Pandi Ikbal dan ketiga temannya mengalami luka-luka yang cukup parah. Pandi Ikbal terluka bagian kepala akibat hantaman kayu dan kedua tangannya mengalami memar akibat terkena pukulan linggis.
 
Sementara Alpredi, Adnan dan Wiranto mengalami luka pada bagian muka hingga membengkak akibat terkena pukulan kayu dan kursi yang dilemparkan. Bahkan punggungnya juga sakit akibat dipukul kayu dari belakang.

Sementara 8 orang pelaku pengeroyokan dan pemukulan saat ini telah diamankan oleh jajaran Polsek Sawa untuk dimintai keterangannya.

Pandi Ikbal yang ditemui di kediamannya, Selasa (6/10/2015) siang menuturkan kejadian pemukulan pertama terjadi pada hari Sabtu (3/10/2015) siang pukul 11.00 Wita di halaman sekolah.

“Waktu pemukulan hari Sabtu itu ada guru yang melihat. Sehingga waktu itu kami semua diberikan surat penyataan. Namun hari Senin (5/10/2015) kemarin mereka malah kembali memukul,” kata Pandi Ikbal yang saat ini masing terbaring di atas kasur.

Orang tua Pandi Ikbal, Makaraus, dan orang tua Alpredi, Talib Aspa meminta agar proses hukum terus berjalan. Apalagi pemukulan tersebut menggunakan senjata tajam yang kemungkinan sudah direncanakan.

“Kemarin saya pernah dipanggil dipihak sekolah meminta untuk diselesaikan secara baik. Padahal sudah ada surat pernyataan pada hari Sabtu jika kejadian pemukulan ini diulangi akan diberikan sanksi. Sekarang kita minta proses hukum harus tetap berjalan,” kata Makaraus yang diamini oleh Talib Aspa.

Ditempat terpisah, Kepala Polsek Sawa, Ipda Pradifta Simanjuntak, saat ditemui di ruang kerjanya membenarkan pemukulan dan pengeroyokan yang dilakukan kepada teman sekolahnya yang masih duduk dibangku kelas 2 itu.

Namun kedelapan pelaku pengeroyokan dan pemukulan yang masih dibawah umur itu masih sebagai terperiksa di Polsek Sawa.

“Mau diproses gak bisa, karena pelaku masih dibawah umur. Terpaksa kita mediasi saja. Atas persetujuan orang tua, kedelapan pelaku kami amankan terlebih dahulu untuk menghindari meluasnya permasalahan ini. Rencananya, sebentar sore kami akan mempertemukan orang tua keempat korban dan orang tua kedelapan pelaku untuk mencari titik temu,” kata Ipda Pradifta Simanjuntak.

Sementara itu, Kepala SMAN 1 Sawa, Yunus saat ditemui di ruang kerjanya mengungkapkan perkelahian antar siswa tersebut telah terjadi pada hari Jum,at (2/10/2015). Dan pihak sekolah telah mendamaikan kedua belah pihak dengan dibuktikan surat pernyataan yang ditandatangani oleh kedua pihak yang disaksikan oleh sekolah.

“Hari Senin kemarin itu saya tidak berada di sekolah, saya dihubungi rekan guru katanya ada masalah. Saya sampaikan selesaikan di sekolah, karena itu kewenangan sekolah,” kata Yunus.

Yunus bahkan menyesalkan sikap orang tua siswa yang ngotot dan memilih menyelesaikan permasalahan tersebut dijalur hukum. Pihaknya hanya bisa mengikuti saja proses yang akan dilalui.

Jika proses hukumnya sudah selesai, pihak sekolah akan memberikan sanksi kepada siswa yang melakukan perkelahian. Bahkan sanksinya bisa saja dikeluarkan dari sekolah tersebut. Namun, kita lihat dulu bagaimana prosesnya,” terangnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini