700 Hektar Sawah di Koltim Terendam Banjir

148
700 Hektar Sawah di Koltim Terendam Banjir
Sekitar 700 hektar lahan persawahan yang ada di Desa Lowa, Kecamatan Lambandia, Kabupaten Kolaka Timur (Koltim), Sulawesi Tenggara (Sultra) terendam banjir.

700 Hektar Sawah di Koltim Terendam Banjir BANJIR – Sekitar 700 hektar lahan persawahan yang ada di Desa Lowa, Kecamatan Lambandia, Kabupaten Kolaka Timur (Koltim), Sulawesi Tenggara (Sultra) terendam banjir. (JASPIN/ZONASULTRA.COM)

 

ZONASULTRA.COM, TIRAWUTA – Sekitar 700 hektar lahan persawahan yang ada di Desa Lowa, Kecamatan Lambandia, Kabupaten Kolaka Timur (Koltim), Sulawesi Tenggara (Sultra) terendam banjir.

Camat Lambandia Supriadi mengatakan, banjir yang terjadi merupakan banjir kiriman dari Desa Mondoke, yang tidak lain adalah desa tetangga.

“Meskipun di Desa Lowa curah hujan rendah, tapi di Desa Mondoke curah hujan tinggi, maka tetap lahan persawahan Desa Lowa akan terendam banjir,” kata Supriadi, Senin (15/5/2017).

Supriadi menuturkan, salah satu kendala selama ini di Desa Lowa adalah tidak adanya saluran drainase, serta pembuangan yang kurang bagus. Tentunya ini akan menjadi perhatian karena Desa Lowa termasuk wilayah lumbung pangan di Koltim dari sektor persawahan.

“Bupati Koltim sudah datang meninjau beberapa waktu yang lalu, beliau telah memanggil pihak dinas PU agar memprioritaskan pembuatan dranaise dan pembuangan ke Desa Bou,” jelasnya.

Sementara itu, Kades Lowa Sudirman Siri menuturkan, Minggu lalu ada 200 karung padi yang sudah di panen. Tiba tiba muncul banjir, akhirnya padi tersebut muncul benih karena tidak ada sinar matahari.

Baca Juga : Terendam Banjir, Ribuan Jagung dan Cabai di Konut Gagal Panen

“Tadinya biaya angkutan padi menggunakan sepeda motor hanya Rp 10.000 per karung, sekarang mencapai Rp 50.000 sampai Rp 70.000 per karung. Ini disebabkan karena rute menuju lokasi persawahan yang tergenang air dan lumpur,” ungkapnya.

Untuk saat ini, lanjut Sudirman Siri, petani menggunakan handtraktor untuk mengangkut gabah. Tentunya petani harus mengeluarkan biaya lebih dibanding sebelumnya. Semoga saluran pembuangan ke arah sungai Desa Bou diperlebar dan salurannya diperbaiki. Hanya ini satu satunya yang dapat menghindari banjir.

“Harapan petani sawah kepada pemerintah agar saluran dan pembuangan diperbaiki secepatnya,” harapnya. (B)

 

Reporter : Jaspin
Editor : Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini