8 Guru PNS di Konut Pindah ke Jabatan Struktural

1061
174 Guru Konut Terima Gaji di Provinsi
Lapeha

ZONASULTRA.COM, WANGGUDU – Sejumlah guru di lingkup pemerintah kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara (Sultra), berpindah menjadi pejabat struktural, sebelumnya mereka menduduki jabatan fungsional.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan Nasional Konut, Lapeha mengatakan, berdasarkan data sementara di instansinya ada sekitar delapan PNS yang berpindah dari fungsional ke struktural. Diantaranya menjadi camat, lurah dan sekretaris camat (Sekcam).

174 Guru Konut Terima Gaji di Provinsi
Lapeha

Dia menyebutkan, diantaranya Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasat Pol PP), Camat Wawolesea, Lurah Lembo, Camat Lasolo, Camat Wiwirano, Camat Lasolo Kepulauan (Laskep), Lurah Boenaga, Sekcam Lasolo Kepulauan. Jumlah tersebut kemungkinan akan terus bertambah.

Untuk Kasat Pol PP dan Camat Laskep karena berasal dari guru SMA, maka keduanya perpindahan dari fungsional ke struktural bukanlah kewenangan pemerintah kabupaten, namun berada pada pemerintah provinsi Sultra.

“Yang mengeluarkan datanya di sana (Pemrov) untuk ke jabatan struktural. Karena datanya masih terupload dilaporan SMA maka mereka akan berhubungan di provinsi untuk melepaskan jabatan funsionalnya di sana menjadi struktural di Konut,” kata Lapeha, Selasa (17/1/2017).

Masih kata Lapeha, baik Kasat Pol PP maupun Camat Lasolo Kepulauan, hingga kini masih terikat dengan pemerintah provinsi, untuk itu pengajuan perpindahan ke struktural harus dilakukan kedua pejabat tersebut.

“Iya, kan gajinya mereka masih disana untuk bulan ini, karena datanya mereka kan ada disana. Kalau guru SD dan SMP ke struktural itu urusannya kabupaten dan itu sudah diberhentikan dari jabatan fungsional,” ujarnya.

Lapeha mengakui, jika perpindahan sejumlah guru dari fungsional ke struktural mempengaruhi kondisi tenaga pendidikan di wilayah itu. Namun, untuk menutupi kekosongan tersebut instansi yang dipimpinnya sementara mencari solusi guna menutupi kekosongan tersebut.

“Jelas mempengaruhi, makanya sekarang ini kita cari solusi. Sehingga kita memprogramkan guru tidak tetap (GTT). Tapi sekarang ini yang kita ajukan 400 GTT, tapi provinsi dia pangkas tinggal 200 lebih. Ini yang sementara kita bagi,” tutup Lapeha. (B)

 

Reporter : Murtaidin‎
Editor : Kiki

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini