93 Persen Masyarakat Sultra Belum Paham Pasar Modal, OJK Gelar Sosialisasi

46
93 Persen Masyarakat Sultra Belum Paham Pasar Modal, OJK GelarSosialisasi
SOSIALISASI DAN EDUKASI PASAR MODAL - Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Tenggara (Sultra) Widodo (tengah baju putih) didampingi oleh Kepala Departemen Pengawasan Pasar Modal Gonthor R Aziz (baju hitam) dan perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) Fajar (batik coklat), saat memberikan materi sosialisasi dan edukasi terpadu dihadapan wartawan lokal, di Aula Patuno Resort, Wakatobi, Sabtu (26/11/2016). Kegiatan ini merupakan kerja sama antara OJK dengan BEI dan APRDI dengan tujuan meningkatkan pemahaman masyarakat, wartawan, dan pelaku bisnis di daerah atas isu aktual di pasar modal. (Ramadhan Hafid/ZONASULTRA.COM)
93 Persen Masyarakat Sultra Belum Paham Pasar Modal, OJK GelarSosialisasi
SOSIALISASI DAN EDUKASI PASAR MODALKepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Tenggara (Sultra) Widodo (tengah baju putih) didampingi oleh Kepala Departemen Pengawasan Pasar Modal Gonthor R Aziz (baju hitam) dan perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) Fajar (batik coklat), saat memberikan materi sosialisasi dan edukasi terpadu dihadapan wartawan lokal, di Aula Patuno Resort, Wakatobi, Sabtu (26/11/2016). Kegiatan ini merupakan kerja sama antara OJK dengan BEI dan APRDI dengan tujuan meningkatkan pemahaman masyarakat, wartawan, dan pelaku bisnis di daerah atas isu aktual di pasar modal. (Ramadhan Hafid/ZONASULTRA.COM)

 

ZONASULTRA.COM, WANGI-WANGI – Hampir 93,79 persen masyarakat Sulawesi Tenggara (Sultra) dinilai belum paham terhadap pasar modal. Olehnya itu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyelenggarakan kegiatan sosialisasi dan edukasi pasar modal terpadu 2016 di Desa Patuno, Kecamatan Wangi-Wangi, Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra), pada tanggal 26 sampai 28 November.

Kepala OJK Sultra Widodo mengatakan, pihaknya terus melakukan edukasi dan sosialisasi secara agresif ke berbagai kalangan baik pelaku pasar, investor maupun kepada masyarakat umum.

Widodo juga menyampaikan, rasa terima kasih dengan kehadiran OJK pusat, karena telah memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya pasar modal.

“Kami agresif melakukan edukasi dan sosialisasi tentang pasar modal ke beberapa tempat. Upaya ini dimaksudkan agar masyarakat dapat menjadi investor di pasar modal,” kata Widodo.

Di tempat yang sama, Kepala Departemen Pengawasan Pasar Modal Gonthor R Aziz menjelaskan, tujuan diadakannya sosialisasi dan edukasi pasar modal terpadu ini adalah untuk meningkatkan pemahaman terhadap masyarakat, wartawan, dan pelaku bisnis di daerah atas isu aktual di pasar modal.

Kegiatan ini juga merupakan wujud pemberian pemahaman kepada masyarakat dalam berinvestasi yang cerdas dan aman, serta sebagai bentuk ajakan persuasif kepada masyarakat untuk dapat menjadi investor di pasar modal.

Selain itu, menurut Gonthor, hal yang terpenting dengan adanya kegiatan tersebut bisa untuk memberikan rasa aman masyarakat dalam berinvestasi dan lebih cerdas memilih mana yang investasi yang bertanggungjawab dan investasi bodong.

Dalam sosialisasi dan edukasi pasar modal terpadu oleh Bidang Pengawasan Sektor Pasar Modal (BPSPM) OJK pusat tersebut telah dilaksanakan sejak tahun 2015 di 11 kota di Indonesia seperti Surabaya, Purwokerto, Medan, Makasar, Samarinda, Bandung, Solo, Cirebon, Banda Aceh, Bengkulu, dan Pontianak.

“Kegiatan di Wakatobi sendiri kita mulai sejak tanggal 26 sampai 29 November 2016. Kita juga akan melakukan seminar pasar modal di Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Halu Oleo Kendari pada tanggal 28 November dan di STIE 66 Kendari pada tanggal 29 November,” paparnya.

Kegiatan ini merupakan hasil kerja sama antara OJK dengan Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Asosiasi Pengelola Reksa Dana Indonesia (APRDI) serta menghadirkan sekitar 10 wartawan yang ada di Sultra. (B)

 

Reporter : Ramadhan Hafid
Editor : Kiki

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini