ZONASULTRA.COM, KENDARI – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) mencatat, tingkat deflasi Kota Kendari pada Agustus 2017 mencapai 1,48 persen.
Kepala BPS Sultra Atqo Mardiyanto mengatakan, deflasi itu disebabkan oleh penurunan kelompok bahan makanan sebesar 1,36 persen dan transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,17 persen.
Berdasarkan catatan BPS, kelompok lainnya yang mengalami inflasi terjadi pada sektor makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,02 persen, pendidikan, rekreasi, dan olahraga 0,007 persen, sandang 0,001 persen, kesehatan 0,007 persen, serta perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,01 persen.
Dia mengungkapakan, komoditi yang harganya mengalami penurunan yaitu sayuran dan ikan. Walau begitu, masih ada ikan dan sayuran yang harganya mengalami kenaikan.
Dia menyebutkan jenis ikan yang mengalami penurunan harga adalah layang, cakalang, ekor kuning, ikan rambe, katamba.
“Tapi sebagian besar mengalami penurunan. Dan penurunannya juga sudah relatif banyak. Jadi walaupun belum normal seperti dulu, tapi penurunan sudah lumayan banyak,” jelas Atqo Mardiyanto di kantornya, Senin (4/9/2017).
Sementara itu, jenis ikan yang menyebabkan inflasi yaitu bandeng dan ikan tembang. Selain itu, ada tomat sayur, kemeja pendek katun, roti tawar, daging ayam ras, daun kelor, jantung pisang, jeruk nipis, dan seragam sekolah anak.
Kedepannya, dia mengharapkan harga tetap stabil, sehingga inflasi dapat terjaga dan terkendali pada bulan-bulan selanjutnya.
Disamping ikan, sayuran juga turun seperti sawi hijau, bayam, dan kangkung. Yang menyebabkan deflasi pada Agustus, selain bahan makanan juga angkutan udara.
Walau dalam moment perayaan hari daya Idul Adha, lanjutnya, ternyata harga tiketnya justru turun. Tidak seperti perayaan lebaran Idul Fitri. (B)
Reporter : Sitti Nurmalasari
Editor: Abdul Saban
