Aneh, BKP Tak Tahu Ratusan Hektar Sawah di Butur Kekeringan

70

ZONASULTRA.COM, BURANGA – Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kabupaten Buton Utara (Butur) Sulawesi Tenggara (Sultra) sampai saat ini belum mengetahui jika di wilayah itu terdapat ratusan hektar sawah yang gagal panen akibat kekeringan.

“Kita belum tahu terkait kekeringan ini, sampai ratusan hektar gagal panen. Tapi dengan datangnya kalian (wartawan) dengan menginformasikan desa-desa yang sawahnya gagal panen, kita akan langsung turun lapangan untuk menkroscek,” kata Kepala Bidang Ketersediaan dan Kerawanan Pangan BKP Butur, La Olu saat ditemui Zonasultra.com di kantornya, Kamis (3/9/2015). (Baca juga : Kekeringan, 136 Hektar Sawah di Butur Gagal Panen)

La Olu mengaku pihaknya saat ini masih mempunyai stok pangan jika dibutuhkan untuk mengantisipasi jika terjadi kerawanan pangan. Hanya saja jumlahnya terbatas.

“Kami masih punya stok pangan, dengan anggaran Rp 50 juta, itu pun sisa dari tahun lalu,” akunya.

Namun bantuan itu, tambah dia, tidak begitu saja turun. Pasalnya, anggaran yang bersumber dari APBD Butur mekanismenya harus melalui beberapa tahapan. Syarat turunnya bantuan tersebut sumber informasinya juga harus berasal dari masyarakat sendiri.

Masyarakat atau pun desa yang dikategorikan sudah rawan pangan, lanjut La Olu harus bersurat melalui kepala desa yang ditunjukan ke pihak kecamatan. Kemudian dari kecamatan baru bisa ditembuskan di BKP. Setelah itu pihaknya akan turun lapangan untuk melakukan verifikasi jumlah kepala keluarga (KK) yang dikategorikan rawan pangan. Ketika sudah dilakukan verifikasi atau pendataan baru bantuan bisa didistribusikan.

“Kalau dananya dari APBD berarti kita hanya menunggu laporan permohonan bantuan, tapi bantuan dari APBN maka kita yang langsung turun lapangan tidak perlu lagi menunggu laporan,” ujarnya. (Baca Juga : Pemda Butur Belum Respon Krisis Air yang Dialami Masyakat)

Menurutnya, saat ini Butur belum masuk pada tahap darurat rawan pangan karena penanaman tahap pertama pada November 2014 lalu berjalan dengan baik, sehingga stok beras bagi kebutuhan masyarakat masih bisa terpenuhi.

“Belum pada kategori darurat, tapi kita perlu siaga saja,” ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, Dinas Pertanian, Peternakan dan Perkebunan Butur merinci sebanyak 136 hektar padi sawah gagal panen, di mana semua lahan persawahan retak karena sudah tidak mendapatkan asupan air akibat kekeringan.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini