Anggaran Minim Jadi Persoalan di RSUD Djafar Harun Kolut

71
dr. Syarif Nur
dr. Syarif Nur

ZONASULTRA.COM, LASUSUA – Anggaran Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Djafar Harun Kolaka Utara (Kolut), Sulawesi Tenggara (Sultra) tahun ini mengalami penurunan. Akibatnya biaya operasional rumah sakit berstatus C ini tidak sebanding dengan pemasukan.

dr. Syarif Nur
dr. Syarif Nur

“Tahun ini kita mengalami penurunan secara signifikan, terutama dana APBD. Meski sudah kita sampaikan ke DPRD maupun badan anggaran dengan kondisi seperti itu sangat minim untuk menjalankan roda pelayanan di rumah sakit jadi kemungkinan kita hanya bisa bergerak sampai pertengahan tahun saja,” ungkap Direktur RSUD Djafar Harun dr. Syarif Nur ditemui, Rabu (25/1/2017)

Dia melanjutkan, tahun 2016 lalu anggaran mencapai Rp 15 miliar, namun tahun ini menurun hanya sekitar Rp 5 miliar saja. Penurunan yang cukup banyak ini dikhawatirkan akan berdampak pada pelayanan terhadap pasien. “Kita terus berupaya mengurangi pembelanjaan untuk mengantisipasi pengurangan anggaran ini,” terangnya.

Meski rumah sakit salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) namun untuk memenuhi semua komponen di RSUD perlu anggaran yang banyak seperti pembelian obat-obatan, gaji pegawai kontrak, listrik, air, bahan bakar minyak (BBM), oksigen, perawatan peralatan kedokteran, makan pasien dan lain sebagainya.

“Ketakutannya kami nanti dikiranya pasien dijadikan lahan mencari tambahan biaya. Seharusnya perlu ada dukungan dari pemerintah dan jeli melihat kondisi masyarakat saat ini,” ujarnya.

Selain itu, pemangkasan besar-besaran juga dilakukan pada sektor pelatihan atau bintek yang biasanya lima kali satahun namun pada tahun ini hanya dua kali saja sesuai dengan anggaran yang ada. (C/CR2)

 

Editor: Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini