Antisipasi Paham Radikal di Butur, Polda Sultra Lakukan Sosialisasi

56
Antisipasi Paham Radikal di Butur, Polda Sultra Lakukan Sosialisasi
SOSIALISASI - Foto bersama sesaat setelah pembukaan sosialisasi penanganan, pembinaan ormas, berbasis agama, dalam rangka antisipasi kerawanan munculnya paham radikalisme di Gedung Aula BAPPEDA Kabupaten Buton Utara, Kamis (24/8/2017). (Irsan Rano/ZONASULTRA.COM)
Antisipasi Paham Radikal di Butur, Polda Sultra Lakukan Sosialisasi
SOSIALISASI – Foto bersama sesaat setelah pembukaan sosialisasi penanganan, pembinaan ormas, berbasis agama, dalam rangka antisipasi kerawanan munculnya paham radikalisme di Gedung Aula BAPPEDA Kabupaten Buton Utara, Kamis (24/8/2017). (Irsan Rano/ZONASULTRA.COM)

 

ZONASULTRA.COM, BURANGA – Dalam rangka mengantisipasi kerawanan munculnya paham radikal, kini Polda Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar sosialisasi penanganan, pembinaan ormas, yang berbasis agama di Kabupaten Buton Utara (Butur).

Direktur Intelkam Polda Sultra dalam sambutannya yang dibacakan oleh IPTU Jamil Kanit II Subdit IV Dit Intelkam Polda Sultra menyampaikan, bahwa paham radikal merupakan sebuah ancaman keamanan negara. Ia menyebut, salah satu gerakan yang kini tengah menjadi pusat perhatian dunia adalah kelompok Isis, yang dalam aksinya kerap mengatasnamakan jihad.

Menurut dia, semua pihak patut berpartisipasi mencegah terjadinya tindakan terorisme ini. Para tokoh agama maupun ormas, lanjutnya, juga perlu mengambil peran dengan memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait dengan konsep jihad yang sebenarnya, sehingga kerawanan munculnya paham radikal dapat diminimalisir.

“Negara harus menjamin keselamatan warga negaranya, sedangkan masyarakat harus mampu melindungi dirinya dari provokasi paham ataupun propaganda isis atau terorisme,” ungkapnya di Gedung Aula BAPPEDA Butur, Kamis (24/8/2017).

Di tempat yang sama, Kepala Kantor Kemenag Butur Baharuddin Hadi menyebut bahwa setidaknya ada tiga hal yang dikedepankan tentang munculnya radikalisme ini, diantaranya yakni, ketidakmampuan mengamalkan ajaran agama, tidak tersedianya lapangan kerja, dan inginnya seseorang atau kelompok melebihkan dari yang lain. Sehingga memandang bahwa kelompok tertentulah yang terbaik dan yang lain tidak, hingga melahirkan permusuhan serta kebencian antar masyarakat.

Sementara itu, Bupati Butur Abu Hasan dalam sambuatannya yang dibacakan Wakil Bupati Butur Ramadio mengakui bahwa Negara Indonesia kini tengah dilanda fenomena tentang radikalisme dan terorisme. Hal itu ditandai dengan terjadinya berbagai peristiwa yang disaksikan melalui media massa.

“Saya minta kepada saudara-saudara sekalian agar betul-betul bekerjasama menciptakan situasi yang aman dan kondusif untuk menjaga Buton Utara ini agar tidak terprovokasi dengan aksi-aksi yang dapat menumbuhkan perpecahan dan kerusakan. Kepada para tokoh agama dan para ustadz, agar dapat memberikan dakwah yang menyejukkan, dakwah yang dapat mengarahkan umat, mengarahkan masyarakat, agar dapat berbuat positif, menjadi hamba yang taat beribadah dan berakhlak mulia,” pintanya.

Dalam acara ini, turut hadir para kepala desa, OPD lingkup Pemkab Butur, TNI, tokoh masyarakat serta tokoh agama. Usai penyampaian sambutan, dilanjutkan dengan sesi dialog. (B)

 

Reporter: Irsan Rano
Editor Tahir Ose

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini