Antusias, Ratusan Mahasiswa UHO Ikuti Seminar Bangun Komunikasi Mahasiswa dengan Kepolisian

46
SEMINAR KOMUNIKASI – Ratusan mahasiswa FISIP UHO tengah mendengarkan materi seminar yang dibawakan oleh Kabid Humas Polda Sultra, AKBP Sunarto di Aula FISIP UHO, Kamis (26/5/2016). (Laode Pialo/ZONASULTRA.COM)

 

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Untuk membangun komunikasi yang baik antara mahasiswa dengan pihak kepolisian, mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) menggandeng Kepolisian Daerah Sultra menggelar seminar bertajuk “Membangun Hubungan Komunikasi Antara Kepolisian dengan Mahasiswa” di Aula FISIP UHO, Kamis (26/5/2016). Seminar ini diikuti oleh ratusan mahasiswa FISIP.

Dekan FISIP UHO, Bahtiar mengatakan, kegiatan ini digelar untuk mendekatkan komunikasi antara mahasiswa dengan pihak kepolisian yang selama ini memiliki image bahwa polisi adalah musuh mahasiswa.

Hal itu sering terjadi ketika mahasiswa melakukan demo untuk menyuarakan kepentingan masyarakat, namun kerap kali sebagian massa aksi menyalahi aturan dan mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat luas.

“Kalau sudah ketemunya di jalan kemudian komunikasinya tidak baik,  biasanya di situ munculnya konflik,” kata Bahtiar.

Menurut Bahtiar, di satu sisi mahasiswa memiliki tanggung jawab untuk menyampaikan aspirasi rakyat, dan di sisi lain polisi juga mempunyai tanggung jawab untuk mengamankan keadaan di lapangan ketika situasi mulai mengganggu dan meresahkan masyarakat.

“Dengan adanya seminar ini kita coba berbaiki image itu, karena polisi juga punya tugas dan tanggung jawab untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat,” ujar Bahtiar.

Hal yang sama disampaikan oleh Kabid Humas Polda Sultra, AKBP Sunarto. Menurut dia, pihak kepolisian bertanggung jawab dalam menjaga keamanan masyarakat. Ketika ada mahasiswa yang demo dan melakukan tidakan anarkis, kepolisian wajib melakukan pengamanan melalui pendekatan yang sangat humanis.

Sunarto juga menyayangkan kelakuan mahasiswa yang melakukan demo dengan anarkis, bakar ban di jalan dan mengganggu ketertiban umum.

“Saya kira mahasiswa itu kaum intelektual yang memiliki pengetahuan, jadi tidak sepantasnya mereka menghalangi masyarakat yang lewat, apa lagi kadang ada masyarakat yang memiliki kepentingan mendadak dan harus berhenti gara-gara aksi demo tersebut,” kata Sunarto. (B)

 

Penulis: Laode Pialo
Editor: Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini