“Hasil audit sudah keluar dan sudah diberikan ke Polda untuk ditindak lanjuti. Dari hasil auditnya saya kurang ingat berapa kerugian negara yang ditimbulkan, yang jelas ada kerugian negara. Lebih jel
“Hasil audit sudah keluar dan sudah diberikan ke Polda untuk ditindak lanjuti. Dari hasil auditnya saya kurang ingat berapa kerugian negara yang ditimbulkan, yang jelas ada kerugian negara. Lebih jelas ada di data yang telah diserahkan ke Polda,” ungkap Sadikin kepada awak zonasultra.id, Kamis (22/1/2015).
Sebelumnya, dalam beberapa kali kesempatan pihak kepolisian menyatakan masih menunggu hasil audit dari BPKP Sultra, guna mengetahui kerugian negara.
Terkait pernyataan kepala BPKP Sultra ini, pihak Polda melalui Penerangan Masyarakat (Penmas) Humas Polda Komisaris Polisi (Kompol) Muhadi Walam yang dihubungi via selulernya belum bersedia mau berkomentar banyak.
“Siapa yang bilang. Nanti Saya konfirmasi dulu ke penyidiknya, setelah itu saya beri info,” ujarnya.
Namun selang beberapa jam kemudian hingga berita ini dimuat, pihak Polda belum juga memberikan informasi tentang hasil audit yang telah diserahkan tersebut.
Sebelumnya pihak polda sudah menetapkan Walam sebagai tersangka dan tinggal menunggu hasil audit dari BPKP untuk mengetahui berapa kerugian yang negara yang telah ditimbulkan.
Dikesempatan lain, Walam sudah mengembalikan dana Rp.600 juta dari hasil dugaan penyelewengan dana bantuan 307 rumah ibadah tersebut.
Pengembalian uang tersebut setelah tim auditor BPKP menemukan kerugian negara sebanyak Rp. 600 juta dari total anggaran Rp. 1,2 miliar yang diperuntukkan untuk bantuan rumah ibadah tahun 2009 silam. Saat itu, Walam masih menjabat Kepala Bagian (Kabag) Kesra Sekretariat Pemda Konawe Selatan.(Awi)
