Bangun Pabrik Gula Senilai Rp.4 T, Mentan Ajak LSM dan Mahasiswa Tidak Demo

275
Bangun Pabrik Gula Senilai Rp.4 T, Mentan Ajak LSM dan Mahasiswa Tidak Demo
KETERANGAN PERS - Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman memberikan keterangan pers terkait pembangunan pabrik tebu kepada sejumlah awak media usai menjadi Keynote Speaker di Auditorium HEA Mokodompit Senin, (10/2/2017). Pemerintah melalui PT.Jhonlin akan membangun pabrik gula dengan nilai investasi Rp.4 triliun di Bombana. (FOTO SRI RAHAYU/ZONASULTRA.COM)

Bangun Pabrik Gula Senilai Rp.4 T, Mentan Ajak LSM dan Mahasiswa Tidak Demo KETERANGAN PERS – Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman memberikan keterangan pers terkait pembangunan pabrik tebu kepada sejumlah awak media usai menjadi Keynote Speaker di Auditorium HEA Mokodompit Senin, (10/2/2017). Pemerintah melalui PT.Jhonlin akan membangun pabrik gula dengan nilai investasi Rp.4 triliun di Bombana. (FOTO SRI RAHAYU/ZONASULTRA.COM)

 

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Menteri Pertanian (Mentan) Republik Indonesia (RI), Andi Amran Sulaiman mendirikan pabrik Tebu yang saat ini tengah berjalan di Kabupaeten Bombana, Sulawesi Tenggara (Sultra). Pabrik tebu tersebut dibangun oleh investor dalam negeri PT.Jhonlin, dengan nilai investasi Rp.4 triliun.

Menurut Mentan, pembangunan pabrik gula tersebut adalah perintah Presiden RI Joko Widodo. Pemerintah sendiri menargetkan membangun 10 unit pabrik gula. Lima diantaranya telah rampung dibangun.

“Usulan dari Pak presiden, kalau mau swasembada bangun 10 pabrik gula. Sekarang sudah selesai 5 unit. Kebetulan di Sultra Agroklimatnya cocok, dan sangat bagus, maka kita dorong bangun pabrik gula dengan kapasitas 10.000 TCD, dan merupakan yang terbesar di Indonesia Timur,” kata Amran kepada wartawan usai menjadi Keynote Speaker di Auditorium HEA Mokodompit Senin, (10/2/2017).

Dikatakan Amran, luas lahan yang dikelola perusahaan tersebut minimal 30.000 hektar. Sedangkan tenaga kerja yang akan diserap mencapai 10.000 karyawan. Dengan ini diharapkan bisa menjadi sebuah lapangan kerja baru bagi seluruh masyarakat yang belum memiliki pekerjaan di Sultra.

“Kami minta prioritaskan tenaga kerja lokal Sultra, terkecuali ahli-ahli khusus. Itu juga merupakan perintah bapak presiden langsung,” kata Amran.

Untuk memuluskan pembangunan pabrik yang ditargetkan rampung 2019 tersebut, Amran meminta kepada Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan mahasiswa untuk tidak melakukan aksi-aksi demo yang bisa menghambat kelancaran proses pembangunan pabrik gula tersebut.

“Siapa pun investornya butuh kenyamanan. Karena itu kita kawal, mendukung dan jaga bersama-sama investor kita ini,” ujarnya.

Untuk diketahui, dengan adanya industri tebu diharapkan dapat memenuhi kebutuhan lokal hingga nasional. Jika produksi gula dalam negeri cukup, tentu saja pemerintah tidak menginginkan adanya impor dari luar negeri.

 

Reporter : Sri Rahayu
Editor : Rustam

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini