Banjir Momok Menakutkan Bagi Warga Kendari

487
Hujan Deras, Banjir Landa 11 Kecamatan di kota Kendari
11 Kecamatan di Kota Kendari dilanda banjir akibat hujan deras yang mengguyur ibu kota Provinsi Sulawesi Tenggara ini sejak Sabtu sore kemarin.

Hujan Deras, Banjir Landa 11 Kecamatan di kota Kendari BANJIR – 11 Kecamatan di Kota Kendari yang dilanda banjir akibat hujan deras yang mengguyur ibu kota Provinsi Sulawesi Tenggara ini sejak Sabtu (13/5/2017) lalu. (Ramadhan Hafid/ZONASULTRA.COM)

 

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Bencana Banjir yang melanda Kota Kendari beberapa hari terakhir ini, tampaknya kini bagaikan momok menakutkan bagi sebagian besar warga ibu kota Sulawesi Tenggara ini. Bagaimana tidak, setiap hujan turun rumah para warga Kota Kendari senantiasa terendam banjir.

Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Kendari banjir mengepung seluruh wilayah kota Kendari yang terdiri dari 64 Kelurahan10 Kecamatan. Banjir terparah terjadi di wilayah-wilayah yang berdekatan atau dilintasi dengan anak sungai.

Kepala BPBD Kota Kendari Suhardin mengatakan, pihaknya belum mendata secara detil korban banjir namun dirinya memastikan jika banjir terjadi di seluruh wilayah kelurahan di Kota Kendari.

Baca Juga : Hujan Deras, Banjir Landa 11 Kecamatan di Kota Kendari

“Semua titik dalam kota Kendari. Data sementara lokasi banjir terparah ada di Kecamatan Lepo-lepo tepatnya di seputaran Kali Wanggu, Kecamatan Kadia, Kecamatan Kendari Barat, Kecamatan Poasia tepatnya di Kelurahan Pondambea, Kecamatan Kendari dan Kecamatan Baruga,” jelasnya.

Persoalan banjir ini sebenarnya bukanlah yang pertama terjadi di Kota Kendari. Bahkan setiap hujan turun jalan-jalan di Kota Kendari senantiasa terendam banjir.

Kondisi ini seharusnya harus segera disikapi oleh pemerintah Kota Kendari, sehingga masyarakat tidak lagi merasa resah ketika hujan mengguyur.

BACA JUGA :  Disabilitas Netra dan Pemilu: Antara Keinginan dan Keraguan Memilih
Nur Alam Sebut Ini 3 Penyebab Banjir di Kota Kendari
Gubernur Sultra Nur Alam saat meninjau lokasi banjir dibantaran kali Lepolepo yang merupakan aliran kali yang menyebabkan Sungai Wanggu meluap, Minggu (14/5/2017).

Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Nur Alam menyebut ada tiga penyebab utama banjir yang terjadi di Kota Kendari ketika meninjau kondisi Sungai Wanggu dan Kali Lepolepo.

Baca Juga : Nur Alam Sebut Ini 3 Penyebab Banjir di Kota Kendari

Pertama, dikarenakan terjadi pendangkalan Teluk Kota Kendari sehingga daya tampung teluk sebagai muara sungai tidak mampu menahan volume air yang terus meningkat setiap musim penghujan seperti saat ini.

Kedua, semakin berkurangnya daya tampung Daerah Aliran Sungai (DAS) yang ada di kota Kendari terutama kali yang merupakan aliran dari sejumlah kabupaten di Sultra misalnya Konawe Selatan (Konsel).

“Kemudian kondisi ini diperparah dengan perambahan hutan ditengah kota yang semakin meningkat juga menjadi penyebabnya sehingga daerah resapan air pun berkurang,” pungkasnya.

Penanganan banjir di Kota Kendari ini memang sedikit sulit untuk menuntaskannya. Pasalnya, siapa yang bertanggung jawab dalam persoalan ini apakah Pemerintah Kota Kendari atau pemerintah provinsi menjadi sebuah persoalan yang cukup kompleks.

Contohnya, keberadaan Kali Wanggu yang masuk dalam administrasi pemerintahan Kota Kendari tidak menjadi tanggung jawab penuh pemerintah setempat. Tetapi pelaksanaan normalisasi kali wanggu menjadi gawean pemerintah provinsi Sultra.

BACA JUGA :  Hakim Perempuan di PN Andoolo Ungkap Keresahan, dari Minim Fasilitas hingga Rentan Intervensi

Tetapi jika dilihat dari dampak meluapnya Kali Wanggu yang dirasakan oleh masyarakat Kota Kendari tentunya peran dari Pemerintah Kota Kendari menjadi sangatlah penting. Sebab, jika terus-terusan saling berharap untuk penanggulangan banjir ini maka selama itu juga masyarakat akan tertimpa dengan banjir.

DPRD Kota Kendari sebagai lembaga legislatif yang mewakili masyarakat menilai ada beberapa hal yang bisa dilakukan pemerintah kota Kendari saat ini.

Baca Juga : Ini Solusi yang Ditawarkan Dewan Kota Guna Antisipasi Banjir

Anggota komisi III DPRD Kota Kendari, La Ode Ashar mengatakan, saat ini yang harus didudukan bersama adalah bagaimana bencana banjir ini tidak terulang lagi di Kota Kendari. Untuk itu, penyebab banjir seperti buruknya sistem drainase, hutan gundul hingga pemukiman dibantaran sungai mesti segera ditemukan solusi penyelesaiannya.

Khusus untuk drainase kata politisi Partai Golkar ini, butuh desain yang benar-benar sempurna. Sebab dia menilai, harus merombak total sistem drainase yang ada. Sebab drainase yang ada saat ini dibangun sejak lama, sehingga membutuhkan anggaran yg besar dan bisa saja mengorbankan rumah atau lahan warga.

Dari beberapa pernyataan ini tentunya Pemerintah Kota Kendari dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara bisa duduk bersama, guna menuntaskan persoalan ini. Sebab jika tidak ada penanganan yang serius maka tentunya dampaknya akan dirasakan masyarakat.

Satu hal yang paling penting masyarakat Kota Kendari akan senantiasa dihantui dengan momok yang menakutkan bernama BANJIR… (A)

 

Reporter : M Rasman Saputra
Editor : Tahir Ose

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini