Baubau Rawan Peredaran Narkoba, Ini Penyebabnya

64

ZONASULTRA.COM, BAUBAU – Kota Baubau dinilai sebagai salah satu daerah rawan peredaran narkoba di Sulawesi Tenggara (Sultra). Hal itu disebabkan oleh tingginya aktifitas di pelabuhan dan salah satu daerah transit.

Kepala Seksi penguatan lembaga rehabilitasi Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Sultra, Dorce Sanda di Kota Baubau, Rabu (30/9/2015) mengungkapkan untuk mencegah peredaran narkoba di wilayah itu dibutuhkan singkronisasi dan kerja sama antar semua pihak salah satunya pihak pelabuhanan.

“Kami melakukan pemeriksaan urine kepada seluruh pegawai Kesyahbandaran Kota Baubau untuk dapat mendeteksi apakah ada diantara aparatur negara yang mengkonsumsi narkoba,” Ungkap Dorce.

Meski menjadi daerah paling rawan peredaran narkoba, diakui Dorce, pihaknya mengalami kekurangan peralatan untuk mendeteksi narkoba.
Padahal Baubau merupakan daerah transit baik darat maupun udara.

Saat ini, BNN Provinsi Sultra telah menangani 305 pasien rehabilitasi, 57 orang rehabilitasi narapidana narkoba serta 19 orang rehabilitasi jalan.

Dari angka tersebut sebagian besar berada di Kota Kendari. Namun untuk kota Baubau, hingga saat ini belum ada yang menjalani rehabilitasi. Pasalnya, masyarakat terkesan tertutup, sementara orang yang mengkonsumsi narkoba adalah orang yang sakit dan harus di obati.

“jika ia melaporkan diri ke pihak kami, maka kami akan melakukan tindakan untuk mengobati orang tersebut dan kami jamin tidak jeratan hukum yang berlaku karena dia adalah pengguna hukan pengedar. Beda halnya jika ia tertangkap dengan barang bukti maka dia diproses hukum dan tetap akan direhabilitasi.

Ditempat terpisah, Kepala sub bagian tata usaha Kesyahbandaran Baubau, Mashud Mustandi, membenarkan adanya pemeriksaan urine oleh BNN Provinsi kepada 63 orang pegawai Syahbandar. Namun, dari data tersebut masih ada 10 orang yang belum memeriksakan dirinya kerena berada di luar daerah.

“Kita menyadari Baubau memiliki potensi yang cukup besar dalam peredaran narkoba, hanya kami memiliki kekurangan karena tidak adanya alat mendeteksi Narkoba. Setiap hari ada kapal, konteiner serta kapal penumpang dimana ada ribuan masyarakat yang beraktifitas setiap harinya di pelabuhan ini,” terangnya.

Berawal dari pegawai Syahbandar, dia berharap dapat mensosialisasikan bahaya Narkoba. Pihaknya juga akan mengusahakan agar alat pendeteksi narkoba ada, sehingga diharapkan bisa menekan peredaran narkoba di Kota Baubau.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini