Bawaslu Dalami Pelanggaran Kepala Daerah dalam Kegiatan Jokowi

264
Ketua Bawaslu Sultra Hamiruddin Udu
Hamiruddin Udu

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Sulawesi Tenggara (Sultra) mulai bekerja menelusuri dugaan pelanggaran kampanye politik Calon Presiden (Capres) nomor urut 1 Joko Widodo (Jokowi) saat jalan santai bersama masyarakat di lapangan SSDC eks MTQ Kendari, Sabtu (2/3/2019) lalu.

Ketua Bawaslu Sultra Hamiruddin Udu menuturkan, pihaknya mensinyalir ada dugaan mobilisasi aparatur sipil negara (ASN) dan menggunakan fasilitas negara. Hal itu diduga dilakukan oleh kepala daerah (bupati/walikota) secara terstruktur. Bawaslu Sultra pun telah menginstruksikan seluruh Bawaslu kabupaten/kota di Sultra untuk mendalami dugaan itu.

“Untuk mendalami kehadiran para kepala daerah dalam kampanye capres 01, khusus kaitannya dengan penggunaan fasilitas negara dan ada atau tidaknya mobilisasi ASN, kepala desa (kades) untuk menghadiri kegiatan kampanye,” ujar Hamiruddin Udu, via whatsapp, Senin (4/3/2019)

BACA JUGA :  Mengenal Quick Count, Benarkah Akurat?

Dikonfirmasi terpisah, Ketua Bawaslu Kota Kendari Sahinuddin mengakui, pihaknya yakni staff, panitia pengawas kecamatan (panwascam) telah melaporkan hasil-hasil pengawasan yang dilakukan saat jalan santai Jokowi ke Bawaslu Sultra dalam rapat koordinasi di kantor Bawaslu Sultra Minggu kemarin, (3/3/2019)

Lembaga pengawas pemilu tingkat kota itu diintruksikan untuk secara bersama-sama Bawaslu Sultra dalam waktu tujuh hari melakukan investigasi terhadap potensi-potensi dugaan pelanggaran. Investigasi itu dipimpin Bawaslu Sultra.

“Terutama dugaan mobilisasi kades saat kegiatan jalan sehat, karena rata-rata kepala desa berasal dari luar Kota Kendari, sementara personel kami melakukan pengawasan kurang mengenali mereka, makanya dari dokumentasi yang telah dikumpulkan, akan melibatkan Bawaslu kabupaten/kota untuk meneliti dokumen itu,” ungkap Sahinuddin, di kantornya.

BACA JUGA :  Video Viral di Sampang Surat Suara Sudah Tercoblos 02, KPU: Narasi Hoaks

Sahinuddin menduga, agenda jalan sehat itu merupakan kampanye capres petahana. Karena kata dia, ada gambar citra diri, seperti nama calon presiden, nomor urut tergambar di baliho panggung utama dan gerbang garis start di lapangan SSDC eks MTQ hari itu.

“Peserta yang hadir juga mereka memakai atribut. Inilah yang kami identifikasi pada saat jalan sehat itu, banyak pejabat-pejabat daerah, kades. Kami masih dalam penelitian pada tiga agenda utama Jokowi, yakni jalan sehat, di TPI (Tempat Pelelangan Ikan) dan di GOR. Kami mengkaji mana yang pelanggaran dan mana yang tidak,” pungkas Sahinuddin. (A)

 


Kontributor: Fadli Aksar
Editor: Muhamad Taslim Dalma

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini