Begini Cerita Korban Selamat Tabrakan Kapal di Perairan Morowali

218
Begini Cerita Korban Selamat Tabrakan Kapal di Perairan Morowali
Ilustrasi

ZONASULTRA.COM,KENDARI – Insiden kapal tabrakan di perairan Bahondopi, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah (Sulteng) berawal dari kerusakan mesin pada kapal nelayan.

Samsul (36), salah satu korban selamat dari insiden itu menuturkan,
kapal yang ditumpanginya berisi tiga orang. Kapal ini berlabuh dari Pelabuhan Bungku, Sulteng, sekitar pukul 15.00 Wita, Selasa (27/12/2016), rencananya mereka akan mencari ikan di laut.

Begini Cerita Korban Selamat Tabrakan Kapal di Perairan Morowali
Ilustrasi

Kemudian, listrik di kapal yang ditumpanginya tiba-tiba padam akibat kerusakan pada mesin.

“Saat itu mesin lagi bermasalah, lampu padam, cuaca juga mendung dan gelap. Kami tidak bisa melihat apa-apa,” kata Samsul saat ditemui di Rumah Sakit Santa Ana Kendari, Rabu (28/12/2016).

Selanjutnya, ia bersama rekannya Irwansyah berusaha memperbaiki kerusakan pada mesin kapal tersebut. Sementara, juragan kapal yang diketahui bernama Sulpian sedang tertidur pulas.

Sekitar pukul 19.00 Wita, Irwansah kemudian naik dan berniat untuk mengurangi kecepatan kapal. “saat mesin bermasalah, kapal masih tetap melaju,” terang Samsul.

Beberapa menit kemudian, Samsul mendengar teriakan Irwansyah. Selang beberapa saat kemudian, kapal nelayan tersebut menabrak kapal tanker.

“Saat itu juga saya langsung lompat ke air dan mendapat pelampung yang dilempar dari kapal tanker,” sambungnya.

Beberapa kru kapal tanker kemudian berusaha menolong. Selang beberapa menit, terdengarlah suara ledakan dari kapal nelayan ini.

“Saya sempat lihat Irwansah ikut lompat setelah ledakan itu, tapi Sulpian tidak saya lihat memang, ” tandasnya.

Samsul mengakui, dirinya mengapung di air selama dua jam sebelum berhasil ditarik naik ke kapal tanker.

“waktu saya sudah ditarik ke kapal tanker, saya liat mi Irwansah juga, tapi sudah terbakar bagian paha dengan betisnya, ” lengkap Samsul.

Akibat insiden ini, dua orang kru kapal tanker masing-masing Marten Pangkungriang dan Tedorus Tumana dinyatakan tewas. Keduanya berasal dari Toraja Sulawesi Selatan dan saat ini jenazah keduanya berada di Rumah Sakit Bhayangkara Kendari.

Sementara Ibnu (36), salah satu kru dari kapal tanker yang ikut serta memberikan pertolongan saat kecelakaan ini terjadi menceritakan, dua orang rekannya yang tewas itu lompat dari kapal tanker dan naik ke kapal nelayan dengan niat memberikan pertolongan. Namun naas, saat ia berada di kapal nelayan, tiba-tiba kapalnya meledak.

“Kalo saya bergelantungan di tali untuk menarik orang dari kapal nelayan itu, kalo teman saya yang dua orang, dia loncat terus naik di kapal nelayan,” kata Ibnu yang ditemui di Rumah Sakit Bhayangkara.

Saat ini, kedua jenazah masih berada di RS Bhayangkara dan keluarga korban sementara diperjalanan dari Makassar menuju Kendari. Rencananya kedua jenazah ini akan dipulangkan saat keluarganya tiba.

Untuk satu korban lainnya, Sulpian, yang sampai saat ini belum ditemukan, pihak bazarnas masih melakukan pencarian. (A)

 

Reporter : Lukman Budianto
Editor : Kiki

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini