Begini Nasionalisme Itu, Kata Orang Butur

60

Semangat nasionalisme yang terpatri dalam jiwa setiap anak bangsa akan terlihat dari implementasi bela negara. Sirajudin mengakatakan, wujud bela negara itu tidak harus angkat senjata seperti layakny

Semangat nasionalisme yang terpatri dalam jiwa setiap anak bangsa akan terlihat dari implementasi bela negara. Sirajudin mengakatakan, wujud bela negara itu tidak harus angkat senjata seperti layaknya tentara, tetapi tidak menyalahgunakan narkoba, tawuran antar pelajar, hingga korupsi, merupakan wujud bela negara.
“Itu semua kembali lagi ke diri kita sendiri. Prinsipnya, cintailah diri sendiri, mulai dari diri sendiri, sehingga kita bisa menjadi contoh teladan bagi masyarakat lain yang berujung pada bangsa yang berdaulat,” kata Sirajudin di sela-sela kegiatan pelatihan bela negara yang digelar di Butur, Kamis (26/3/2015).
Pelatihan bela negara ini diikuti oleh 50 siswa utusan dari 10 SMA/SMK se-Butur, yang diagendakan berlangsung selama tiga hari. Selain Sirajudin, salah satu pembicara dalam pelatihan itu adalah Kepala Sub Direktorat Bela Negara Direktorat Jenderal Kesbangpol Kementerian Dalam Negeri Sudianto.
Dalam pemaparannya, Sudianto mengungkapkan bahwa nasionalisme anak bangsa Indonesia semaki memudar dari waktu ke waktu. Memudarnya semangat itu merasuk di semua kalangan masyarakat, baik pejabat maupun masyarakat biasa. Contoh yang paling umum terlihat adalah banyaknya pejabat yang sudah tidak hapal Pancasila. 
“Penyebab dari semua itu adalah adanya arus globalisasi yang begitu cepat dan adanya sifat materialistis. Maka muncul kasus korupsi, yang dapat menghancurkan negara kita,” kata Sudianto.
Tantangan berat yang dihadapi generasi muda saat ini ialah era keterbukaan. Bukan hanya barang dan jasa saja yang bebas masuk ke Indonesia, tapi juga orang-orang asing dengan budayanya masing-masing. 
Salah satu solusi agar generasi muda tidak begitu saja menyerap pengaruh dan budaya asing, maka harus tetap menjaga dan melestarikan budaya lokal. OLeh karena itu, program-program instansi terkait harus mengarah pada budaya Indonesia, khususnya budaya lokal daerah.(*/Darso)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini