Berkunjung ke Muna, Jangan Lewatkan Tiga Wisata Sejarah ini

660
Berkunjung ke Muna, Jangan Lewatkan Tiga Wisata Sejarah ini
Liang Metanduno terletak di Desa Liangkabori, Kecamatan Loghia. Wisata sejarah ini berada sekitar 15 kilometer dari pusat Kota Raha dengan jarak tempuh sekira 30 menit. Bisa menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat.
Berkunjung ke Muna, Jangan Lewatkan Tiga Wisata Sejarah ini
WISATA SEJARAH – Liang Metanduno terletak di Desa Liangkabori, Kecamatan Loghia. Wisata sejarah ini berada sekitar 15 kilometer dari pusat Kota Raha dengan jarak tempuh sekira 30 menit. Bisa menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat. (Kasman/ZONASULTRA.COM)

 

ZONASULTRA.COM, MUNA – Ada begitu banyak keindahan wisata yang ada di Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra). Bukan hanya wisata pantai, namun juga wisata sejarah yang tak kalah indahnya dan sayang untuk dilewatkan.

Nah, tiga lokasi wisata sejarah ini bisa menjadi tujuan berwisata Anda jika datang berkunjung ke Kabupaten Muna.

1. Liang Metanduno

Panel Lukisan Metanduno
Panel Lukisan Metanduno

Liang Metanduno terletak di Desa Liangkabori, Kecamatan Loghia. Wisata sejarah ini berada sekitar 15 kilometer dari pusat Kota Raha dengan jarak tempuh sekira 30 menit. Bisa menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat.

Kondisi jalan menuju Liang Metanduno beraspal dan berbukit. Di sepanjang jalan terhampar pemandangan berupa gunung batu kapur yang sangat indah.

Liang Metanduno ini memiliki gua dengan mulut gua berukuran 21 meter, tinggi 4 meter dan panjang dalam gua 25 meter. Di dalam gua ini, terdapat banyak bebatuan yang unik dan terdapat pula mata air yang berasal dari dinding gua.

Di dalam gua Metanduno ini juga terdapat beberapa lukisan zaman dahulu yang sampai saat ini masih menempel di dinding gua.

Menurut juru kunci gua Metanduno, La Ode Samada, di dalam gua itu terdapat 365 lukisan dengan berbagai corak dan motif antara lain gambar manusia, babi, rusa, kuda, manusia yang tengah menunggang kuda, ada juga hewan melata seperti ular dan kalajengking.

BACA JUGA :  Tenunan Khas Daerah Sultra Tampil di Ajang Indonesia Fashion Week 2024

Bahkan ada juga lukisan perahu yang ditumpangi 5 orang manusia zaman dahulu. Ada juga beberapa manusia yang menunggang kuda sambil memegang tombak untuk pergi berburu.

2. Liang Kabori

Liang Kabori
Liang Kabori

Liang Kabori juga terletak di Desa Liangkabori, Kecamatan Loghia. Liang ini tak jauh dengan liang Metanduno, tepatnya berada di belakang liang Metanduno ini. Dari liang Metanduno menuju liang Kabori hanya butuh waktu kurang lebih 5 menit dengan berjalan kaki.

Sebelum pengunjung sampai di mulut gua Liangkabori, terlebih dahulu harus melewati 13 anak tangga untuk sampai ke atas atau mulut gua.

Dari liang Kabori ini kita dapat menyaksikan panorama alam yang terdiri dari hutan dan tebing batu yang terjal, serta dinding-dinding tebing bak ukiran yang dipahat oleh para seniman ahli pahat.

Di dalam gua Liang Kabori ini terdapat 205 lukisan dengan berbagai corak dan motif diantaranya berbentuk manusia, perahu, binatang dan lainnya. Yang diperkirakan sudah berumur ratusan tahun, dengan bahan lukisan dari tanah liat yang dicampur dengan getah pohon tertentu.

Baca Juga : Kembangkan Wisata Sejarah, Muna Masuk Anggota JKPI

Menurut La Ode Samada, juru kunci gua ini, jika masuk ke dalam gua, maka kita akan melihat beberapa terowongan sedalam 20 meter dan di dalamnya dapat dijumpai ruangan yang luas. Menurutnya tempat tersebut sering dijadikan tempat pertapaan bagi orang-orang tua terdahulu.

BACA JUGA :  Tenunan Khas Daerah Sultra Tampil di Ajang Indonesia Fashion Week 2024

Di dalam gua ini juga terdapat mata air yang menetes melalui stalaktit dan mata air yang menetes dari dinding gua, sehingga dijadikan sumber air bagi penduduk setempat.

3. Liang Sugi Patani

Liang Sugi Patani
Liang Sugi Patani

Liang Sugi Patani ini terletak di Desa Liangkabori, Kecamatan Loghia. Liang Sugi Patani ini berada tak jauh dari Liang Kabori dan dapat ditempuh dengan berjalan kaki.

Dengan berjalan kaki menuju liang Sugi Patani ini, pengunjug dapat menikmati keindahan alam yang sangat eksotis dan berbagai puncak tebing yang sangat indah dengan ditumbuhi beberapa pepohonan.

Liang Sugi Patani
Panel Lukisan Sugi Patani

Liang Sugi Patani ini berada di puncak gunung dengan ketinggian 50 meter dari permukaan tanah. Jika kita menuju ke mulut gua harus mendaki tebing itu dengan memakai tali pembantu, namun sekarang pemerintah Kabupaten Muna akan membuat tangga lingkar untuk sampai ke mulut gua tersebut.

Di dalam liang tersebut terdapat 18 lukisan diantaranya gambar layang-layang, pohon kelapa, manusia tengah menunggang kuda dan manusia tengah main layang-layang. Dan terdapat pula sebuah kuburan yang sampai saat ini kuburan tersebut belum diketahui.

Liang ini berada di atas bukit dan sangat mengaduk adrenalin untuk bisa sampai di tempat tersebut. Panjang gua 7 meter dan lebar 2,70 meter dan tinggi 1,50 meter.

Jadi, saat anda hendak berkunjung ke Kabupaten Muna tak ada salahnya jika mengunjungi tiga lokasi wisata sejarah ini. Dan wisata sejarah di Muna tidak hanya itu saja masih banyak lagi seperti Benteng Loji, Masjid Muna, Kapal Sawerigadi, dan Batu Berbunga (Kontu Kowuna). (A)

 

Reporter : Kasman
Editor : Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini