Bikin Trotoar, Pemda Buton Butuh Anggaran Rp 17 M

88
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Pemerintah Daerah (Pemda) Buton Rajulan
Rajulan

ZONASULTRA.COM, PASARWAJO – Dinas Pekerjaan Umum kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara menganggarkan pembuatan trotoar sepanjang jalan ibukota setempat dengan kebutuhan anggaran sebesar Rp 17 miliar. Proyek itu rencananya akan mulai dikerjakan tahun depan, dari kelurahan Wakoko hingga desa Banabungi, Kecamatan Pasarwajo dengan panjang sekitar 5 kilo meter.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Pemerintah Daerah (Pemda) Buton Rajulan mengatakan, pembangunan trotoar itu bertujuan untuk mempercantik pemandangan jalan di ibukota kabupaten itu.

“Adapun nanti pelaksanaannya, kita sesuaikan dengan ketersediaan APBD,” kata Rajulan di kantornya Senin (6/11/2017).

Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Pemerintah Daerah (Pemda) Buton Rajulan
Rajulan

Dia berharap, proyek ini bisa dikerjakan sekaligus dalam satu tahun anggaran. Namun hal itu tetap akan disesuaikan dengan kondisi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Buton.

“Kalaupun belum selesai tahap ini, maka kita akan usulkan lagi tahap berikutnya atau tahun depannya lagi. Semua itu sekarang kita sudah ada upaya-upaya yang kita lakukan, misalnya kami sudah membuat usulan membuat proposal agar kita bisa dibantu dengan APBD Provinsi,” jelasnya.

Kata dia, jika Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sultra hanya sedikit mengucurkan anggaran untuk membantu pelaksanaan proyek itu atau bahkan tidak membantu sama sekali, maka mau tidak mau, pihaknya akan menggunanakan APBD Buton sendiri.

Namun yang pasti, lanjut Rajulan, La Bakry sebagai pelaksana tugas Bupati Buton ingin mengubah wajah kota itu menjadi lebih baik.

Rajulan juga mengharapkan kesiapan dan tanggapan masyarakat atas rencananya itu dapat disambut baik. Utamanya terkait masalah lahan masyarakat yang akan dilewati oleh proyek pembangunan trotoar itu. Sebab, pihaknya tidak menyediakan biaya pembebasan lahan untuk proyek ini.

“Seandainya menggenai pagar dan halaman rumahnya sedikit, diharapkan masyarakat tidak mempermasalahkannya dan merelakan tanahnya sedikit untuk mempercantik kota ini. Disitulah diharapkan peran dan sumbangsih dari masyarakat itu sendiri, karena satu hal yang perlu kita ketahui, tidak ada biaya pembebasan untuk lahan,” katanya. (C)

 

Reporter : Nanang Suparman
Editor : Abdul Saban

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini