ZONASULTRA.COM, WANGGUDU – Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM), Kabupaten Konawe Utara (Konut), Sulawesi Tenggara (Sultra), Supardi menegaskan, jika 265 peserta yang telah lulus dalam tes perekrutan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2018 lalu, belum sepenuhnya resmi ditetapkan sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN).
Dikatakan, Diskualifikasi masih sangat rentang terjadi bagi para calon abdi negara itu, jika dalam pemeriksaan verifikasi berkas ditemukan adanya pemalsuan dokumen yang berkibat fatal pada pemberian Nomor Induk Pegawai (NIP).
“Jangan bilang langsung ada NIP nya, mereka ini harus di proses. Jika ditemukan tidak memenuhi syarat, atau ada pemalsuan dokumen bisa di gugurkan. Dan bukan saja itu, juga akan di proses hukum jika terbukti melakukan manipulasi,”tegas Supardi dikonfirmasi dalam kegiatan pengendalian penduduk di Kantor DPPKB Konut, Senin (4/1/2019).
(Baca Juga : Hindari Nepotisme Perekrutan CPNS, Pemda Konut Tiadakan Tes Wawancara)
Dikatakan, saat ini berkas 265 CPNS tersebut dalam tahap verifikasi oleh tim BKPSDM Konut. Selanjutnya, akan dikirim melalui via POS ke Pemerintah Pusat melalui sistem aplikasi pelayanan pegawaian oneline untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
“Biasanya sering terjadi di daerah sudah tuntas berkasnya pas dicek di pusat ternyata ada kesalahan dan kekurangan seperti, pengisian daftar riwayat hidup dan wilayah. Kalau ini terjadi, biasa muncul keterlambatan karena harus dilengkapi berkasnya,” terangnya.
“Ya, ketika kami sudah kirim berkasnya ke pusat, daerah tidak punya kewenangan lagi untuk intervensi, paling kami umumkan saja kalau ada di butuhkan,”ujarnya.
Meski demikian, pihaknya berharap dalam proses pemberkasan para peserta CPNS tersebut dapat barjalan baik sampai tuntas.
Seperti diketahui, sebelumnya Pemda Konut melaksanakan rekrutmen penerimaan PNS 2018. Dalam tes itu, pemda Konut mendapat kuota sebanyak 300 dari berbagai formasi seperti, pendidikan dan kesehatan. Namun, hingga sampai pada tahap pengumuman kelulusan, tercatat yang lolos hanya 265 orang saja. (b)
Reporter : Jefri Ipnu
Editor : Kiki
