BNNP Sultra Canangkan Anti Narkoba Sebagai Mata Pelajaran di Sekolah

54
PERTAMINI-Terlihat salah satu pangkalan pertamini yang berada di wilayah kabupaten konawe utara (Konut) tepatnya di ibu kota wanggudu, yang terindikasi belum mempunyai izin usaha. (Jefri/ZONASULTRA.COM).
PERTAMINI-Terlihat salah satu pangkalan pertamini yang berada di wilayah kabupaten konawe utara (Konut) tepatnya di ibu kota wanggudu, yang terindikasi belum mempunyai izin usaha. (Jefri/ZONASULTRA.COM).
PERTAMINI-Terlihat salah satu pangkalan pertamini yang berada di wilayah kabupaten konawe utara (Konut) tepatnya di ibu kota wanggudu, yang terindikasi belum mempunyai izin usaha. (Jefri/ZONASULTRA.COM).
PERTAMINI-Terlihat salah satu pangkalan pertamini yang berada di wilayah kabupaten konawe utara (Konut) tepatnya di ibu kota wanggudu, yang terindikasi belum mempunyai izin usaha. (Jefri/ZONASULTRA.COM).

 

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sulawesi Tenggara (Sultra), terus berupaya melakukan pencegahan penyalahgunaan narkotika di kalangan pelajar. Kali ini BNNP mencanangkan mata pelajaran anti narkoba di sejumlah sekolah yang ada di Kota Kendari.

Kepala BNNP Sultra Kombes Pol Fauzan Djamal mengatakan, saat ini dirinya telah memerintahkan BNN Kota Kendari untuk melakukan kerjasama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kota Kendari.

“Kemarin saya juga hadir disana, supaya bisa memasukkan kurikulum narkoba sebagai mata pelajaran disana. Kita sudah berusaha termasuk kepada sekolah-sekolah agama,” kata Fauzan usai menggelar halal bihalal di kantor BNNP Sultra, Rabu (13/7/2016).

Untuk sekolah-sekolah agama, lanjutnya, pihaknya telah bekerjasama dengan Kantor Wilayah Kementrian Agama (Kemenag) Sultra, membuat satuan tugas (Satgas) untuk memberikan kurikulum pelajaran bahaya narkoba dari tingkat Tsanawiyah (SMP) hingga tingkat Aliyah (SMA).

“Kemarin itu kita sudah membuat semacam khutbah Jumat, dengan CD maupun khutbah Sabtu Minggu, itu sudah kita serahkan ke Kakanwil. Nah itu strategi-strategi kita untuk menekan penyalahguna narkoba bagi pelajar maupun mahasiswa,” ujarnya.

Dengan adanya upaya dan kerja keras untuk menekan penyalahgunaan narkoba, dirinya pun berharap bantuan dari seluruh pihak.

“Kita ini kalau 2015 memang 2.2 persen untuk Indonesia, tapi Kendari itu belum diketahui berapa pelajar, karena angkanya itu dibulatkan menjadi satu, tidak dipisahkan. Tapi 2014 itu jumlah pelajar sebanyak 65 persen, tapi yang jelas ada penurunan dari 2014 ke 2015,” tambahnya.

Selain sekolah-sekolah, pihaknya juga telah melakukan penandatangan MOU dengan 12 perguruan tinggi se-Kota Kendari. Penandantanganan itu dilakukan, pada 26 Juni 2016 lalu bertepatan dengan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI).

“Alhamdulillah sangat positif, mereka bahkan sudah launching. Malah mereka memberi kesempatan kepada kita untuk bersama-sama memberikan materi kepada siswa, kalau perlu pada waktu upacara. Disitu ada penyuluh BNN, untuk hadir sebagai pembina upacara untuk membahas bahaya narkoba,” tutupnya. (B)

 

Reporter : Randi Ardiansyah
Editor      : Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini