BPS Sultra: Bahan Makanan Sumbang Deflasi 0,30 Persen

181
Februari, Performa Ekspor Sultra Kembali Membaik
Atqo Mardianto

Februari, Performa Ekspor Sultra Kembali MembaikAtqo Mardianto

 

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) mencatat, pada November 201, Kota Kendari mengalami deflasi sebesar 0,34 persen. Sementara, Kota Baubau mengalami inflasi sebesar 0,41 persen.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sultra Atqo Mardiyanto mengatakan, penyebab deflasi paling besar adalah bahan makanan sebesar 0,30 persen. Selain bahan makanan, kemudian pada sektor sandang serta transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan.

Sedangkan andil yang mengalami inflasi adalah makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau; perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar; kesehatan; pendidikan, rekreasi, dan olahraga.

“Deflasi bahan makanan sangat besar, sedangkan inflasi yang terjadi pada kelompok lainnya relatif kecil. Sehingga masih mengalami deflasi,” jelasnya saat rilis resmi berita statistik di Kantor BPS Sultra, Senin (4/12/2017).

BACA JUGA :  Realisasi Belanja Negara di Sultra Tahun 2023 Sebesar Rp29 Triliun

Dia menjelaskan, komoditas yang mengalami perubahan harga negatif (turun harga) adalah tomat buah, tomat sayur, daun kelor, celana dalam anak, daun kacang panjang muda, terong panjang, jagung manis, labu parang, cabai rawit, dan kemeja panjang batik.

“Tidak tau kenapa harganya turun, mungkin biasa lah suplai dan demand,” tambahnya.

Komoditas penyumbang deflasi yang cukup besar salah satunya angkutan udara, selain sayuran-sayuran dan ikan. Ungkapnya, pada November 2017 angkutan udara relatif lebih murah dibanding sebelumnya. Makanya angkutan udara ini menjadi penyebab Kota Kendari menjadi deflasi.

(Baca Juga : Bahan Makanan Dorong Deflasi di Sultra)

BACA JUGA :  7 Keunggulan MacBook Air yang Membuatnya Jadi Pilihan Utama

Disamping ada yang turun harga, maka ada pula komoditas yang mengalami kenaikan harga. Sebutnya, sawi hijau, kemeja pendek katun, ikan rambe, ikan layang, ketimun, daging ayam kampung, ikan ekor kuning, celana panjang sersin, flashdisk, baju muslim.

“Setiap ada acara souvernir nya flashdisk. Mungkin ada instansi yang pesan flashdisk, harganya jadi naik sehingga menyebabkan inflasi,” terangnya.

Atqo mengungkapkan pada November boleh dikatakan ikan menjadi penyebab inflasi. Sebab, sebagian besar jenis ikan mengalami kenaikan harga. Hanya kenaikannya relatif kecil dibanding dengan komoditas lainnya. Jadi, walaupun sebagian komoditas mengalami inflasi, namun komoditas lainnya mengalami deflasi yang cukup besar. (B)

 

Reporter : Sitti Nurmalasari
Editor : Abdul Saban

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini