BTNW Tanda Tangani Kerjasama PAAP dengan Dua Forum Nelayan Wakatobi

146
BTNW Tanda Tangani Kerjasama PAAP dengan Dua Forum Nelayan Wakatobi
Kerjasama - Perjanjian Kerjasama Pengelolaan Akses Area Perikanan (PAAP) Balai Taman Nasional Wakatobi dengan Forum Nelayan Padakauwang Sama dan Forum Nelayan Posa’asa Kadie Liya. (Nova Ely Surya/ZONASULTRA.COM)

BTNW Tanda Tangani Kerjasama PAAP dengan Dua Forum Nelayan Wakatobi Kerjasama – Perjanjian Kerjasama Pengelolaan Akses Area Perikanan (PAAP) Balai Taman Nasional Wakatobi dengan Forum Nelayan Padakauwang Sama dan Forum Nelayan Posa’asa Kadie Liya. (Nova Ely Surya/ZONASULTRA.COM)

 

ZONASULTRA.COM, JAKARTA – Balai Taman Nasional Wakatobi menandatangani perjanjian kerjasama Pengelolaan Akses Area Perikanan (PAAP) dengan dua forum nelayan Wakatobi, yaitu Forum Nelayan Padakauwang Sama dan Forum Nelayan Posa’asa Kadie Liya di Hotel Royal Kuningan, Jakarta, Rabu (27/9/2017).

Penandatanganan kerjasama ini merupakan rangkaian dalam kegiatan rapat kerja teknis lingkup Direktur Jenderal (Ditjen) Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

BACA JUGA :  PLN Terus Upayakan Pemulihan Kondisi Kelistrikan di Wangiwangi

Manajer Kampanye Pride PAAP Karang Kapota Taman Nasional Wakatobi, Ayub Gerit Polii mengatakan, penandatangan kerjasama ini merupakan salah satu bukti bahwa kedua forum nelayan tersebut mampu mengelola kawasan perikanannya secara baik.

“Saat ini mereka telah membuktikan bahwa mereka punya semangat untuk mengelola kawasan perikanannya secara lestari,” kata Ayub dihubungi Kamis (28/9/2017).

Pada kesempatan itu, Kepala Balai Taman Nasional Wakatobi Heri Santoso mengatakan, ada banyak manfaat yang dapat diperoleh dari kawasan konservasi Taman Nasional Wakatobi. Manfaat ini akan terus dinikmati jika semua elemen bersama menjaga dan melestarikan kawasan Taman Nasional Wakatobi.

Sementara Ketua Forum Nelayan Padakauwang Sama Desa Mola, Hartono, mengakui jika
sebelumnya ia bersama kawan-kawan sering melakukan aktivitas penangkapan yang tidak ramah lingkungan di karang Kobha (Karang Kapota).

BACA JUGA :  PLN Terus Upayakan Pemulihan Kondisi Kelistrikan di Wangiwangi

”Nelayan Bajo 99,9% awalnya adalah perusak. Sekarang kami sepakat untuk menghentikan kegiatan merusak dan menjaga Karang Kobha atau biasa disebut karang Kapota. Kami sudah melakukan pencatatan hasil tangkapan ikan sejak tahun 2016. Kami sangat mengharapkan dengan adanya program PAAP kedepannya hasil tangkapan nelayan Mola semakin meningkat, ikan semakin banyak, dan lokasi menangkap ikan jadi lebih dekat lagi,” ungkap Hartono. (C)

 

Reporter: Nova Ely Surya
Editor: Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini