Buku “Di Depan Selalu Ada Cahaya”, Diluncurkan 7 Agustus

201
Buku
KONFERENSI PERS - Salah satu penulis buku Di Depan Selalu Ada Cahaya (Dua Periode Nur Alam Memimpin Sulawesi Tenggara), Andi Syahrir bersama Kepala Balitbang Sultra Sukanto Toding di Kantor Balitbang Sultra, Jumat (4/8/2017). (Sitti Nurmalasari/ ZONASULTRA.COM)

Buku "Di Depan Selalu Ada Cahaya", Diluncurkan 7 Agustus KONFERENSI PERS – Salah satu penulis buku Di Depan Selalu Ada Cahaya (Dua Periode Nur Alam Memimpin Sulawesi Tenggara), Andi Syahrir bersama Kepala Balitbang Sultra Sukanto Toding di Kantor Balitbang Sultra, Jumat (4/8/2017). (Sitti Nurmalasari/ ZONASULTRA.COM)

 

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Buku “Di Depan Selalu Ada Cahaya” (Dua Periode Nur Alam Memimpin Sulawesi Tenggara) karya Yusran Dermawan, Syamsul Anam Ilahi, Andi Syahrir, akan siap diluncurkan pada Senin (7/8/2017) di Hotel Grand Clarion Kendari.

Kepala Balitbang Sulawesi Tenggara (Sultra) Sukanto Toding mengatakan buku tersebut merupakan rekam jejak dari perjalanan Nur Alam dalam memimpin Sultra selama dua periode.

“Masa sih gak ada cerita selama 10 tahun menjadi pemimpin Sultra? Maka tercetus lah ide ini diawal tahun 2016 untuk menulis buku yang dapat dipublikasi dan dibaca orang,” ungkap dia saat konferensi pers di Kantor Balitbang Sultra, Jumat (4/8/2017).

Andi Syahrir, salah satu dari tiga penulis buku itu menceritakan, pembuatan buku itu diawali dengan melakukan wawancara ke sejumlah pihak yang mengenal Nur Alam untuk mengkonfirmasi data fakta.

Bahkan ia meminta pendapat masyarakat terkait pembangunan yang telah dilakukan Nur Alam. Selain itu, ia juga melakukan analisa gambar dan mengutip beberapa tulisan dari media sosial maupun blog.

“Terdapat lima konten fonemal yang diangkat seperti Bahteramas, Politik, Ekonomi, Budaya, dan Pemerintahan,” jelas Andi Syahrir.

Dia menambahkan, diskusi mengenai konten buku ini telah lama berlangsung antara tim penulis dan pihak Balitbang. Ide untuk menuliskan jejak perjalanan Nur Alam ini sesungguhnya berangkat dari buku yang pernah ditulis sebelumnya.

Sehingga, menjelang masa akhir jabatannya, timbul lagi ide bagaimana membuat buku perjalanan 10 tahun Nur Alam saat memimpin Sultra.

Akhirnya penulis mengontruksikan gagasan-gagasan apa yang akan diangkat dalam buku. Setelah melalui tahapan yang panjang, buku itu hadir dengan judul Di Depan Selalu Ada Cahaya.

Saat ditanya apakah ini sebuah bentuk pencitraan, Syahrir menjawab, apapun yang terjadi saat ini dengan Nur Alam tidak memiliki relevansi dengan adanya buku ini. Sebab buku tersebut dicetuskan sebelum peristiwa yang sedang menimpa Nur Alam.

“Masa gara-gara itu, kita harus berhenti. Ini adalah kejadian yang tidak bisa kita hindari,” tambahnya.

Dia juga menjelaskan, dalam buku itu, mereka tidak membahas kasus per kasus. Tapi lebih kepada visi, misi, impian, dan hasil-hasil pencapaian dari Nur Alam dalam membangun Sultra.

“Buku ini tidak semata sebatas puja puji kepada Nur Alam. Namun, ada juga kritik-kritik terhadap visi dan misi, impian dan apa yang tidak berhasil dilakukan dan yang berhasil dilakukan,” tambahnya.

Pemasaran buku ini sendiri belum dilakukan, karena hanya akan disebar di lingkup pemerintahan (Bupati, kepala SKPD), tokoh masyarakat, perguruan tinggi, instansi, dan sekolah-sekolah.

Untuk sampai kepada masyarakat, sementara ini belum dapat dilakukan. Mengingat dana yang digunakan dalam pembuatan buku ini masih menggunakan dana APBD melalui Balitbang.

“Nantilah dipertimbangkan lagi oleh litbang setelah peluncuran Senin 7 Agustus, bagaimana kedepannya,” tandasnya. (B)

 

Reporter : Sitti Nurmalasari
Editor: Abdul Saban

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini