Bupati Konsel Sesalkan Masih Ada Pungutan Komite di Sekolah

149
Bupati Konsel Surunuddin Dangga
Surunuddin Dangga

ZONASULTRA.COM, ANDOOLO – Bupati Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) Surunuddin Dangga, menyesalkan adanya beberapa sekolah yang melakukan pungutan uang komite yang dinilai sangat memberatkan para siswa.

Bupati Konsel Surunuddin Dangga
Surunuddin Dangga

Menurutnya, jika dilihat dari substansinya, maka sebaiknya komite atau pungutan apapun itu tidak diadakan. Namun, jika hal itu telah disepakati oleh sekolah, maka seharusnya hal itu tidak menjadi beban orang tua siswa.

“Itu boleh ada kesepakatan tetapi tidak boleh memberatkan, lebih bagus tidak ada,” tegasnya, Selasa (25/10/2016)

Oleh karena itu, lanjutnya, apabila ada sekolah mulai dari Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang melakukan hal tersebut, yakni memungut komite yang tidak seharusnya, pihaknyapun bakal memberikan pembinaan terhadap sekolah tersebut.

“Di SMP dan SD kalau ada yang didapat silahkan sampaikan karena itu memberatkan. Kita akan berikan pembinaan langsung. Sementara untuk Sekolah Menengah Atas (SMA) secara administrasi itu sudah di bawah kendali pihak provinsi,” jelasnya.

Sementara itu, salah satu guru di SMA Negeri 6 Konsel Muslan mengatakan, sejauh ini pihak sekolah memberlakukan komite Rp.900 ribu per tahun. Pada tahun sebelumnya pihak sekolah hanya memungut Rp.600 ribu.

Akan tetapi, lanjutnya, apabila dalam sekolah tersebut ada dua orang bersaudara atau lebih yang bersekolah, maka hanya dikenakan seorang saja. Menurutnya, uang komite tersebut digunakan sebagai pembayaran guru tidak tetap(GTT) yang jumlahnya 19 orang. Jika dihitung maka setiap GTT dibayarkan Rp.15.000 per jam.

“Kalau ada uang maka GTT itu dibayar,” kata guru sejarah itu.

Setiap bulan, tambahnya, hanya dikenakan sebanyak Rp.75 ribu untuk uang komite. Namun, jika dilihat presentase pembayaran, hanya 50 persen saja. Sebab, masih banyak juga siswa yang kurang mampu dan kondisi lainnya. “Kondisi orang tua yang tidak mampu, yatim piatu, dan bersaudara kandung maka hanya seorang saja yang bayar,” ujarnya.

Dia berharap agar pemerintah daerah setempat memperhatikan guru GTT. (B)

 

Reporter: Irfan Mualim
Editor: Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini