Bursa Efek Indonesia akan Buka Kantor Perwakilan di Kendari

144
Bursa Efek Indonesia akan Buka Kantor Perwakilan di Kendari
KANTOR PERWAKILAN - Kepala BEI Kantor Perwakilan Kendari, Epha Karunia Titasari saat berdiskusi dengan Pimpinan Redaksi Zonasultra.com, Rustam di kantor Zonasultra.com, Selasa (22/3/2016). BEI akan segera membuka kantor perwakilan di Kota Kendari. (Jumriati/ZONASULTRA.COM)
Bursa Efek Indonesia akan Buka Kantor Perwakilan di Kendari
KANTOR PERWAKILAN – Kepala BEI Kantor Perwakilan Kendari, Epha Karunia Titasari saat berdiskusi dengan Pimpinan Redaksi Zonasultra.com, Rustam di kantor Zonasultra.com, Selasa (22/3/2016). BEI akan segera membuka kantor perwakilan di Kota Kendari. (Jumriati/ZONASULTRA.COM)

 

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Tahun ini PT Bursa Efek Indonesia (BEI) akan membuka kantor perwakilannya di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara. Rencananya kantor tersebut akan berada di sekitar Jalan Syech Yusuf.

Hadirnya kantor perwakilan BEI di Kota Kendari ini diharapkan dapat memberikan kesempatan kepada masyarakat Sultra untuk berkontribusi pada pertumbuhan jumlah investor secara nasional.

Kepala BEI Kantor Perwakilan Kendari, Epha Karunia Titasari mengatakan, Kota Kendari sangat potensial untuk mendirikan kantor perwakilan. Sebab, selama ini banyak masyarakat Sultra yang sudah berinvestasi di pasar modal melalui BEI kantor perwakilan Makassar.

Epha menambahkan, dengan hadirnya BEI di Kendari diharapkan bisa meningkatkan pemahaman masyarakat untuk berinvestasi ke pasar modal dengan tepat dan benar.

“Kami nantinya akan memberikan sosialisasi kepada masyarakat Sultra saham itu seperti apa sehingga mereka tidak salah kaprah dan menganggap saham itu sama dengan perjudian. Akan banyak hal-hal positif dengan adanya BEI di sini,” jelas Epha saat bertandang ke kantor Zonasultra.com, Selasa (22/3/2016).

Menurut Epha, hadirnya pasar modal di Kendari akan turut membantu edukasi masyarakat untuk tidak berinvestasi sembarangan dan berhati-hati pada produk investasi yang ditawarkan sebab mengandung resiko.

Investasi dan keberadaan pasar modal, kata Epha, memang harus terus ditingkatkan jumlah dan kualitasnya sehingga kepemilikan saham dan aset juga semakin meningkat.

Hal itu, kata Epha bukan tanpa alasan. Saat ini 65% dari ribuan aset yang ada di Indonesia adalah milik asing. Dengan masih banyaknya aset asing, maka perekonomian di Indonesia akan mengalir keluar.

Epha melanjutkan, saat ini BEI juga tengah gencar mensosialisasikan program Yuk Nabung Saham. Program ini merupakan program yang mengajak masyarakat sebagai calon investor untuk berinvestasi di pasar modal dengan membeli saham secara rutin dan berkala.

“Untuk berinvestasi di pasar modal tidak perlu ada uang banyak. Dengan uang Rp 100.000 sudah bisa melakukan investasi,” ujar Epha.

 

Penulis : Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini