Camat Kulisusu Tegaskan Transparansi Bidang Pemberdayaan Masyarakat Di Desa

137
Camat Kulisusu Tegaskan Transparansi Bldang Pemberdayaan Masyarakat Di Desa
PPTKD- Camat kulisusu Hasanun tengah memberikan sambutan pada pembukaan Pelatihan Pelaksana Pengelolaan Teknis Keuangan Desa (PPTKD) tingkat kecamatan di Hotel Sara Ea, Senin (31/7/2017). (Irsan Rano/ZONASULTRA.COM)

Camat Kulisusu Tegaskan Transparansi Bldang Pemberdayaan Masyarakat Di Desa PPTKD– Camat kulisusu Hasanun tengah memberikan sambutan pada pembukaan Pelatihan Pelaksana Pengelolaan Teknis Keuangan Desa (PPTKD) tingkat kecamatan di Hotel Sara Ea, Senin (31/7/2017). (Irsan Rano/ZONASULTRA.COM)

 

ZONASULTRA.COM, BURANGA – Camat Kulisusu, Kabupaten Buton Utara, Sulawesi Tenggara (Sultra) Hasanun menegaskan agar pengelolaan keuangan desa dilakukan secara transparansi dan fokus pada pemberdayaan masyarakat. Demikian disampaikannya pada pembukaan Pelatihan Pelaksana Pengelolaan Teknis Keuangan Desa (PPTKD) tingkat kecamatan di Hotel Sara Ea, Senin (31/7/2017).

Hasanun mengungkapkan, PPTKD adalah momen yang sangat penting bagi kepala desa maupun para perangkat desa dalam mengasah kemampuan penatausahaan keuangan desa. Menurutnnya, dengan pemahaman yang cukup, adalah modal dasar dalam menciptakan suasana yang kondusif di tengah masyarakat.

Ia menekankan, salah satu cara menciptakan suasana yang kondusif tetsebut adalah dengan mengelola keuangan desa secara transparan dan mampu memberdayakan masyarakat.

“Dalam pelaksanaanya itu harus transparan, dan jangan lupa pemberdayaan,” kata Hasanun di hadapan 80 orang peserta PPTKD di Hotel Sara Ea, Senin (31/7/2017).

Ia menjabarkan bawa salah satu harapan perintah pusat dengan digelontorkannya anggaran yang cukup besar ke desa-desa adalah untuk pemberdayaan masyarakat. Olehnya itu, ia kembali mengingatkan kepada kepala desa maupun perangkat desa, agar harapan itu dapat terwujud.

“Pelaksanaan anggaran desa ini, sebenarnya titik berat daripada pemerintah pusat adalah pemberdayaan masyarakat desa, bukan pemberdayaan di luar masyarakat desa. Jadi, hati-hati bapak ibu sekalian, dalam melaksanakan daripada pembangunan desa ini, jangan sampai keluar daripada koridor. Transparansi, dan pemberdayaan,” katanya lagi.

Lebih jauh Hasanun memaparkan bahwa salah satu pemicu konflik di desa adalah tidak transparsnnya pengelolaan keuangan desa, serta pemberdayaan masayarakat yang belum maksimal.

“Kenapa ada desa yang ribut?, ada desa yang tidak sehat dengan aparat desa, maupun kepala desanya, itu bermula dari sini (transparansi dan pemberdayaan) bapak ibu sekalian,” pungkas Hasanun. (B)

 

Reporter : Irsan Rano
Editor : Kiki

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini