Cegah Konflik Berulang, Warga Tiga Desa Sepakat Bentuk TPKL

145
1ilustrasi-saling-serang_edit_Konflik
Ilustrasi

ZONASULTRA.COM, BUTON – Antisipasi konflik antar masyarakat di tiga desa yaitu Desa Sampuabalo, Kuraa dan Gunung Jaya, Kecamatan Siotapina, pemerintah kabupaten Buton bersama pihak kepolisian, TNI dan tokoh masyarakat setempat membentuk Tim Pengembangan Kearifan Lokal (TPKL).

1ilustrasi-saling-serang_edit_Konflik
Ilustrasi

Camat Siotapina, La Rahadi, saat dikonfirmasi via telepon, mengatakan ada tiga hal penting kesepakatan dalam TPKL yang akan dilakukan yaitu Siaga Darurat merupakan kegiatan deteksi dini akan adanya sebuah gerakan, sedangkan Tanggap Darurat adalah mencari sebuah solusi dari sebuah persoalan. Sementara, Transisi Darurat yakni pembinaan secara berkelanjutan.

“TPKL itu terdapat tiga komponen utama yaitu siaga darurat, tanggap darurat dan transisi darurat, siaga darurat artinya mendeteksi dini sebelum terjadi gerakan sudah bisa dideteksi oleh tim,” ungkap La Rahadi, Kamis (11/8/2016).

Jumlah pengurus  yang bergabung dalam TPKL itu, lanjut La Rahadi sekitar 21 orang per desa yang terdiri dari Ketua, Sekretaris dan Anggota pada masing-masing desa, yaitu Kuraa, Sampuabalo, dan Gunung Jaya. Pengurus TPKL akan dibentuk pada Hari Sabtu ini, langsung dikukuhkan oleh Bupati Buton, Samsu Umar Abdul Samiun SH bertepatan dengan kegiatan Deklarasi Damai pasca konflik di tiga desa tersebut yang bertempat di Lapangan Sepak Bola Kuraa, Minggu (14/8/2016).

“Yang terlibat dalam TPKL antara lain Ketua Komite, BPD, LPM, para kepala dusun di masing-masing desa, pengurus Karang Taruna, tokoh agama, masyarakat, dan Tokoh Adat, serta unsur komponen masyarakat lainnya, dan setiap tiga tahun kita akan evaluasi kembali, ” tegasnya.

Dengan dibentuknya TPKL diharapkan dapat mencegah terjadinya pertikaian antara masyarakat, khususnya pada tiga desa yang terlibat konflik sebelumnya.

Sekedar diketahui, bentrokan antar warga tiga desa masing-masing desa sampobalo, Gunung jaya dan Kuraa ini dipicu oleh pemukulan terhadap salah seorang siswa SMAN 2 Siotapina, asal desa Kuraa terhadap siswa perempuan asal desa Sampobalo yang bertempat di sekolah mereka sendiri. (C)

 

Reporter : Nanang
Editor      : Kiki

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini