Cegah Radikalisme, 43 Perguruan Tinggi se-Sultra Akan Gelar Kuliah Akbar Kebangsaan

140
Cegah Radikalisme, 43 Perguruan Tinggi se-Sultra Akan Gelar Kuliah Akbar Kebangsaan
KULIAH AKBAR - Sebanyak 34 perguruan tinggi se-Sulawesi Tenggara (Sultra) akan menggelar aksi kebangsaan kuliah akbar melawan radikalisme dalam memperingati Hari Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 2017 mendatang. (Istimewa)

Cegah Radikalisme, 43 Perguruan Tinggi se-Sultra Akan Gelar Kuliah Akbar Kebangsaan KULIAH AKBAR – Sebanyak 34 perguruan tinggi se-Sulawesi Tenggara (Sultra) akan menggelar aksi kebangsaan kuliah akbar melawan radikalisme dalam memperingati Hari Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 2017 mendatang. (Istimewa)

 

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Sebanyak 34 perguruan tinggi se-Sulawesi Tenggara (Sultra) akan menggelar aksi kebangsaan kuliah akbar melawan radikalisme dalam memperingati Hari Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 2017 mendatang.

Acara tersebut merupakan hasil rekomendasi pasca pertemuan pimpinan Perguruan Tinggi di Bali pada 25-26 September 2017 yang dihadiri 3.000 pimpinan perguruan tinggi se Indonesia yang juga ditutup langsung oleh Presiden RI Joko Widodo.

Steering Commitee (SC) Nur Alim mengatakan, kuliah akbar tersebut ditargetkan dihadiri 25 ribu civitas akademika dari 43 perguruan tinggi se-Sultra.

Kegiatan itu, akan dihelat di lapangan eks MTQ Kota Kendari pada 28 Oktober 2017 yang bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda.

Tujuannya untuk mempertegas sikap perguruan tinggi bersama civitas akademika di masing-masing kampus untuk melawan radikalisme dan intoleransi, serta menjadi benteng bagi Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Bhineka Tunggal Ika, dan NKRI.

“Mensosialisasikan secara lebih luas di kalangan civitas akademika khususnya, dan pada umumnya masyarakat mengenai isi deklarasi kebangsaan perguruan tinggi melawan radikalisme, untuk bersama diaktualisasikan secara nyata dan kongkrit dalam kehidupan berbangsa, bernegara dan sosial kemasyarakatan dengan berlandaskan semangat Tri Dharma Perguruan Tinggi,” kata Nur Alim di Kendari, Rabu (11/10/2017).

Rektor IAIN Kendari ini melanjutkan, radikalisme sangat terasa dengan sejumlah aksi teror yang terjadi di Tanah Air akhir-akhir ini. Terlebih, beberapa aksi teror tersebut dilakukan oleh sosok yang berusia muda. Menurutnya, aksi-aksi semacam itu dapat memengaruhi anak-anak untuk bertindak lebih radikal lagi.

Belum lagi lintasan informasi berpaham radikalisme ataupun intoleransi di dunia maya, yang sangat mudah mempengaruhi pemikiran generasi muda.

“Paham radikalisme masuk, tidak bikin secara fisik, tapi membuat postingan yang tanpa sadar berbeda, dan menyinggung. Kalau dibiarkan nantinya lebih parah, mahasiswa menjurus rasis dan radikal. Ini merupakan perhatian seluruh pimpinan perguruan tinggi di Sultra. Kita perlu menguatkan para mahasiswa dengan Pancasila,” jelasnya.

Sementara itu, Humas panitia pelaksana Muhammad As’ad mengatakan, bahwa bentuk teknis acara tersebut juga akan diisi dengan orasi ilmiah, pembacaan sumpah pemuda, dan pentas seni yang dipersembahkan oleh mahasiswa se-Sultra.

Kuliah akbar ini juga nantinya akan dihadiri oleh salah satu Menteri Kabinet Kerja Jokowi-JK.

“Kami harapkan acara tersebut dapat terselenggara dengan sukses, dan yang lebih penting tujuan acara tersebut bisa tersampaikan keseluruh masyarakat Sultra,” tukasnya. (B)

 

Reporter: Ramadhan Hafid
Editor: Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini