Ciptakan Alumni Unggul, IAIN Kendari Kembangkan Paradigma Sufistifikasi Sains

70

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Paradigma keilmuan yang mengintegrasikan ilmu agama dan sains menjadi ciri khas atau distingsi bagi Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri termasuk IAIN Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra). Lembaga pendidikan yang baru saja beralih status ini terus mengembangkan integrasi ilmu agama dan sains, salah satunya dengan memasukkan nilai-nilai sufi dalam sains yang kemudian disebut sebagai sufistifikasi sains.

Hal ini mengemuka dalam seminar nasional yang diselenggarakan Program Pascasarjana IAIN Kendari, Selasa (22/09/15).

Guru Besar Sejarah Kebudayaaan Islam UIN Sunan Kalijaga, Machasin mengungkapkan beberapa nilai sufisme yang sangat bermanfaat membentuk pribadi seorang ilmuan antara lain adalah menjadi insan kamil atau pribadi yang menguasai dunia dengan ilmu pengetahuan namun mengedepankan integritas, disiplin, serta selalu memperbaiki diri menjadi manusia yang lebih baik.

“Seorang ilmuan (yang mengadopsi nilai sufi) boleh salah tetapi tidak boleh berdusta sedangkan seorang politisi tidak boleh salah tetapi kadang-kadang berdusta. Oleh karena itu ilmuwan akan mulia di mata manusia lainnya karena nila-nilai sufi yang menjadikannya manusia laksana Tuhan,” kata akademisi yang juga menjabat sebagai Direktur Bimmas Islam Kementerian Agama RI ini dalam ulasan materi yang dibawakannya pada seminar tersebut.
 
Sementara itu, Ketua Program Studi Hukum Islam Pascasarjana IAIN Kendari, Muhammad Hadi yang juga menjadi pemateri dalam kegiatan itu mengemukakan bahwa IAIN Kendari mendialogkan ilmu tasawwuf (ilmu para sufi) dengan sains dilatarbelakangi kenyataan bahwa manusia modern mengedepankan sains dan teknologi tetapi melupakan urusan kebatinan.

“Tujuan mempelajari tasawwuf adalah agar manusia memiliki ketajaman batin dan kehalusan budi pekerti, seorang ilmuan yang memiliki sifat tersebut akan menerapkan pengetahuan sains dan teknologi dengan mempertimbangkan unsur kemanusiaan sehingga dampak fatal dari gempuran teknologi yang bebas nilai dapat dihindari” jelas doktor muda ini.

Lebih jauh ia menjelaskan, kemampuan berhubungan dengan Tuhan dapat mengintegrasikan seluruh ilmu pengetahuan yang tampak berserakan karena melalui tasawuf seseorang disadarkan bahwa sumber segala yang ada di dunia ini berasal dari Tuhan.

Dengan adanya bantuan tasawuf ini, maka ilmu pengetahuan satu dan lainya tidak akan bertabrakan karena ia berada dalam satu jalan dan satu tujuan.

Dengan hadirnya integrasi ilmu tasawwuf dan sains, alumni IAIN Kendari diharapkan menjadi insan yang unggul dalam ilmu, anggun dalam moral dan gemilang dalam karya sesuai motto Perguruan Tinggi Islam Negeri satu-satunya di Sulawesi Tenggara ini.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini