Dalam Dua Bulan, RSBG Kolaka Rawat 85 Pasien DBD

58
Waspada! Cuaca Ekstrim, DBD Mengancam Sultra
Ilustrasi

ZONASULTRA.COM, KOLAKA – Dalam dua bulan, pasien penderita demam berdarah dengue (DBD) yang menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Benyamin Guluh (RSBG) Kolaka, Sulawesi Tenggara (Sultra) telah mencapai 85 orang.

Waspada! Cuaca Ekstrim, DBD Mengancam Sultra
Ilustrasi

Direktur RSBG Kolaka, dr Abdul Azis Amin mengungkapkan, angka penderita DBD setiap saat selalu berfluktuasi. Hal itu dipengaruhi kondisi lingkungan dan tingkat kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan.

“Penyakit DBD, diare atau muntaber itu memang sangat erat terkait dengan kebersihan. Begitu juga tipus. Kalau kotor maka kemungkinan di lingkungan itu ada yang terkena,” kata Azis saat ditemui di kantor Bupati Kolaka, Selasa (16/2/2016).

Dikatakan Azis, sebagian besar penderita DBD yang dirawat di RSBG merupakan pasien rujukan dari Puskesmas. Umumnya, penderita datang dalam kondisi yang parah, sehingga membutuhkan penanganan lebih intensif.

Menghadapi perubahan cuaca yang ekstrim saat ini, Azis lagi-lagi menyatakan bahwa perilaku hidup bersih sangat berpengaruh pada tingkat kemungkinan terjangkit DBD atau penyakit pencernaan.

“Januari lalu saja jumlah penderita DBD yang kita rawat sudah mencapai 84 orang. Kalau diare 27 orang. Itu bisa bertambah bulan berikutnya kalau kesadaran hidup bersih belum berubah,” tambahnya.

Aziz menambahkan, selama tahun 2015 lalu, jumlah pasien  penderita DBD yang menjalani perawatan di RSBG Kolaka mencapai 580 orang. Dari jumlah tersebut, 1 orang penderita meninggal dunia.

Berdasarkan penelusuran Zonasultra.com di RSBG Kolaka, pada Februari ini pasien penderita DBD yang dirawat di rumah sakit tersebut kembali bertambah satu orang yaitu Marlina, warga Pomalaa.

Selain DBD, pasien lain yang banyak dirawat adalah penderita gangguan pencernaan seperti diare/muntaber dan typhoid (tipus).

Banyaknya jumlah penderita DBD, muntaber dan tipus  di tahun 2015 lalu sempat menyebabkan semua ruang perawatan di RSBG terisi penuh sehingga memaksa perawatan dilakukan di koridor rumah sakit.

 

Penulis: Abdul Saban
Editor: Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini