Dana Rutin Tak Dibayar, Utang Sekolah dan KCD di Konut Menumpuk

82
Tak Kunjung Bayar Utang, Rumah Seorang Warga di Rusak
Ilustrasi

ZONASULTRA.COM, WANGGUDU – Sektor pendidikan di Kabupaten Konawe Utara (Konut) sungguh memprihatikan. Pasalnya, sejumlah sekolah di tingkat SMA dan SMP serta kantor cabang dinas (KCD) pendidikan Konut harus menanggung sendiri biaya alat tulis kantor (ATK), operasional dan honor guru PHL.

Kondisi ini terjadi lantaran dana rutin sekolah di tingkat SMA dan SMP serta Kantor Cabang Dinas (KCD) Konut direalisasikan, sehingga mereka terpaksa mengutang.

Tak Kunjung Bayar Utang, Rumah Seorang Warga di Rusak
Ilustrasi

Samsudin, bendahara di SMP 1 Oheo mengungkapkan, untuk menanggulangi keperluan sekolah, pihaknya mengambil bon ATK di salah satu toko untuk keperluan siswa dalam proses belajar mengajar. Hal itu biasa dilakukan, sambil menunggu dana rutin disalurkan baru bisa dilunasi.

Namun, sejak bulan Juli hingga Desember dana rutin itu tak kunjung terealisasi oleh pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (P&K) Konut. Mereka menduga keterlambatan penyaluran dana rutin itu akibat penyelewengan dana yang dilakukan oleh Kadis Dikbud selaku penanggung jawab.

“Kami sekarang pusing, kita punya utang di luar banyak untuk pembelanjaan keperluan sekolah. Kita harap hanya di dana rutin sementara, namun tidak dibayar-bayarmi. Dimanami kita mau ambilkan uang kalau sudah begini,” sesalnya kepada awak media, Rabu (21/12/2016).

Akibat kondisi ini, lanjut Samsudin, pihaknya tidak bisa mempersiapkan ulangan para siswa. Sebab, pihaknya bergantung dengan dana rutin.

“Baru ini anak siswa mau ulangan. Lembaran soal, honor operasional guru itu masuk dalam dana rutin,” ungkapnya.

Untuk itu, pihaknya berharap, agar bupati Konut segera menangani persoalan ini dengan serius demi kemajuan dunia pendidikan di Konut. Dan jika terjadi pelanggaran segera ditindaki dengan tegas.

Hal senada juga diungkapkan Kepala KCD Langkikima, Miorat. Akibat dana rutin yang tak kunjung direalisasi, honor para pegawai honorer belum dibayar.

“Di kantor saya 3 orang PHL kalau yang satu masuk honor daerah, tapi yang duanya ini saya bayar pakai dana rutin. Kalau seperti ini kegiatan kami di kantor jadi terhambat karena segala pembelanjaan, operasional dan gaji PHL itu di dana rutin semua,” terangnya.

Hingga berita ini dinaikkan belum ada konfirmasi dari pihak Dinas terkait. Nomor ponsel Kadis Pendidikan Konut, Mili yang dihubungi tak aktif.

Seperti diberitakan sebelumnya, diduga telah terjadi penyelewengan dana rutin senilai ratusan juta rupiah di lingkup Dinas P&K Konut. Sebab, dana rutin selama dua triwulan mulai dari bulan Juli hingga Desember belum dicairkan. (B)

 

Reporter : Jefri Ibnu
Editor : Kiki

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini