Datangi Kantor DPRD, Mahasiswa Buton Tuntut Perbaikan Jalan di Kecamatan Sampolawa

146
Datangi Kantor DPRD, Mahasiswa Buton Tuntut Perbaikan Jalan di Kecamatan Sampolawa
TUNTUT PERBAIKAN JALAN - Anggota DPRD Sulawesi Tenggara (Sultra) Tahrir Tasrudin, La Ode Mutanafas, dan Andi Sakra Pangerang, saat menerima pengunjuk rasa dari Forum Pemerhati Rakyat Buton (FORPRABU) yang menuntut perbaikan jalan provinsi di Kecamatan Sampolawa, Kabupaten Buton Selatan, Selasa (18/4/2017). (RAMADHAN HAFID/ZONASULTRA.COM)
Datangi Kantor DPRD, Mahasiswa Buton Tuntut Perbaikan Jalan di Kecamatan Sampolawa
TUNTUT PERBAIKAN JALAN – Anggota DPRD Sulawesi Tenggara (Sultra) Tahrir Tasrudin, La Ode Mutanafas, dan Andi Sakra Pangerang, saat menerima pengunjuk rasa dari Forum Pemerhati Rakyat Buton (FORPRABU) yang menuntut perbaikan jalan provinsi di Kecamatan Sampolawa, Kabupaten Buton Selatan, Selasa (18/4/2017). (RAMADHAN HAFID/ZONASULTRA.COM)

 

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Puluhan mahasiswa Buton yang tergabung dalam Forum Pemerhati Rakyat Buton (FORPRABU) menuntut Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tenggara (Sultra) untuk memperbaiki jalan poros Kabupaten Buton Selatan (Busel) di Kecamatan Sampolawa yang rusak dan berlubang. Tuntutan tersebut disampaikan langsung di depan Kantor DPRD Sultra, Selasa (18/4/2017).

Massa aksi meminta kepada Dinas Pekerjaan Umum dan DPRD Sultra untuk mengusut tuntas penyebab terbengkalainya dan mengawal proses perbaikan akses jalan poros Buton Selatan, di Kecamatan Sampola, khususnya Desa Ronggi, Gunung Sejuk hingga Desa Bangun Batauga yang sampai hari ini dalam kondisi rusak parah.

Koordinator aksi Sarianto mengatakan jalan provinsi sepanjang 10 kilometer yang menghubungkan Kabupaten Buton Selatan dan Buton tersebut, sejak tahun 2010 lalu kondisinya memprihatinkan.

“Sebenarnya ada 15 kilometer yang rusak tapi yang rusak parah itu sekitar 10 kilometer. Pada musim kemarau jalur provinsi ini berdebu, sedangkan pada musim penghujan badan jalan berlumpur seperti kubangan kerbau. Lebih parahnya lagi di jalan ini sering terjadi kecelakaan,” kata Sarianto.

Olehnya itu, kata dia, walaupun jalan ini baru satu tahun naik status dari jalan kabupaten ke jalan provinsi, tetapi Pemprov Sultra harus segera membahas mengenai perbaikan akses jalan tersebut. Apalagi masyarakat setempat sudah dihantui kecelakaan akibat jalan rusak dan berlubang.

“Kami hadir di sini agar DPRD Sultra dapat menjadi penyambung lidah kami, agar mendesak pihak pemerintah dalam hal ini Pemprov Sultra untuk segera melakukan perbaikan pada akses jalan tersebut,” ungkapnya.

Tahrir Tasrudin yang menemui massa aksi mengatakan, akan memperjuangkan proses perbaikan jalan tersebut. Dikatakannya kalau memang anggaran untuk perbaikan jalan provinsi di Busel belum terealisasi pada APBD 2017, maka akan diprioritaskan di perubahan anggaran bulan Juli mendatang.

Ketua Komisi III DPRD Sultra ini juga mengatakan, dalam waktu dekat pihaknya akan memanggil Dinas Pekerjaan Umum (PU) Busel, Dinas PU Sultra, dan Bappeda Sultra untuk duduk bersama membicarakan apa yang menjadi permasalahan di sana.

“Saya bingung juga, kenapa daerah produksi aspal sampai tidak diperbaiki. Apalagi sudah sampai terjadi kecelakaan begitu. Ini kita harus pikirkan bersama. Saya akan terus perjuangkan nanti, walaupun saya kedepannya sudah tidak di komisi III lagi. Kita targetkan 2018 sebelum pemerintahan Nur Alam berakhir, jalan provinsi di Busel sudah selesai diperbaiki,” tutupnya. (B)

 

Reporter: Ramadhan Hafid
Editor: Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini