Demo Mahasiswa Diboncengi Kepentingan Politik, Ini Pesan Guru Besar UHO

98

Dalam pidato pengukuhannya yang berjudul Gerakan Mahasiswa dalam Perubahan Sosial: Tinjuan Teoritik dan Empirik, Barlian menyoroti gerakan mahasiswa yang kini tidak lagi berorientasi pada perubahan s

Dalam pidato pengukuhannya yang berjudul Gerakan Mahasiswa dalam Perubahan Sosial: Tinjuan Teoritik dan Empirik, Barlian menyoroti gerakan mahasiswa yang kini tidak lagi berorientasi pada perubahan sosial. Bahkan cenderung diboncengi oleh kepentingan-kepentingan elit dan aktor-aktor kekuasaan.
Demo mahasiswa yang mengatasnamakan rakyat miskin mulai kebablasan dengan aksi yang tidak terpuji seperti anarkis, membakar ban, memacetkan lalu lintas, menyandera kendaran plat merah, merusak fasilitas umum dan melakukan tindak kekerasan yang membuat masyarakat tidak bersimpati dan memberi kesan negatif kepada aksi mahasiswa.
Padahal kata Barlian, gerakan mahasiswa merupakan wujud dari kesadaran kelompok terpelajar untuk melawan ketidakadilan dan alienasi kekuasaan atas hak-hak warga negara. Di samping itu, masyarakat juga sangat menaruh harapan besar terhadap gerakan mahasiswa tersebut dalam mendorong perubahan sosial.
“Akan tetapi di sisi lain muncul pula kegelisahan di tengah masyarakat akan terbukanya ruang bagi gerakan mahasiswa ini untuk diboncengi oleh kepentingan kekuatan ekonomi politik tertentu,” kata Barlian dalam pidatonya.
Menurut Barlian, gerakan mahasiswa sebagai lokomotif perubahan sosial perlu dibangun berdasarkan nilai-nilai dan karakter akademik yang selalalu menjunjung tinggi nilai kebenaran, etika dan moral.
Lembaga-lembaga yang selama ini menjadi sasaran demonstrasi juga perlu untuk selalu membuka ruang diskusi dan dialog sehingga kebuntuan sosial dalam penyaluran aspirasi bisa selalu terwadahkan.
Barlian juga menghimbau kaum akademisi untuk selalu memberikan pencerahan kepada mahasiswa sehingga mereka tidak mudah diboncengi oleh kepentingan politik. Begitupun dengan para elit politik ataupun penguasa agar tidak memanfaatkan aktivitas gerakan mahasiswa untuk memperjuangkan kepentingan ekonomi politik mereka sendiri karena tidak akan memberikan pendidikan yang baik kepada generasi penerus.
“Tokoh mayarakat dan tokoh agama juga harus selalu memberikan pencerahan kepada para mahasiswa ini,” ujar Barlian.
Pengukuhan Barlian sebagai guru besar ke 51 UHO ini juga dihadiri Bupati Muna, L.M. Baharuddin dan Ketua DPRD Sultra, Abdurahman Saleh. (Jumriati)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini