Diduga Dendam Politik, Sejumlah Proyek Sekolah Dibatakan

93
Koordinator Lapangan LSM Berantas Marsudin Saat berada dikantor ZONASULTRA.COM, Rabu (17/8/2016). Marsudin datang untuk memberikan keterangan mengenai pembatalan proyek beberapa sekolah dasar Karena motif dendam politik (Foto: Hasan/ ZONASULTRA.COM)
Koordinator Lapangan LSM Berantas Marsudin Saat berada dikantor ZONASULTRA.COM, Rabu (17/8/2016). Marsudin datang untuk memberikan keterangan mengenai pembatalan proyek beberapa sekolah dasar Karena motif dendam politik (Foto: Hasan/ ZONASULTRA.COM)
Koordinator Lapangan LSM Berantas Marsudin Saat berada dikantor ZONASULTRA.COM, Rabu (17/8/2016). Marsudin datang untuk memberikan keterangan mengenai pembatalan proyek beberapa sekolah dasar Karena motif dendam politik (Foto: Hasan/ ZONASULTRA.COM)
Koordinator Lapangan LSM Berantas Marsudin Saat berada dikantor ZONASULTRA.COM, Rabu (17/8/2016). Marsudin datang untuk memberikan keterangan mengenai pembatalan proyek beberapa sekolah dasar Karena motif dendam politik (Foto: Hasan/ ZONASULTRA.COM)

 

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Berantas, menyesalkan keputusan Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep) membatalkan pekerjaan beberapa proyek sekolah.

Koordinator lapangan (Korlap) LSM Berantas Marsudin, mengatakan bahwa ada 4 sekolah yang menjadi korban pembatalan kontrak proyek yaitu SDN 1 Tumbu-Tumbu Jaya, Kecamatan Wawonii Tengah, SDN 1 dan SDN 2 Paligi serta SDN 2 Mawa Kecamatan Wawonii Utara.

“salah satunya sekolah dari 4 sekolah yang dibatalkan kontrak proyeknya yaitu SDN 1 Tumbu-tumbu jaya, Kecamatan Wawonii tengah dengan nilai Rp.173 juta,” kata Koordinator LSM Berantas Marsudin saat bertandang di Kantor ZONASULTRA.COM, Rabu (17/8/2016).

Ia melanjutkan bahwa penyebab dibatalkanya proyek tersebut karena motif demdam politik yang berawal dari pilkada 9 Desember 2015 yang lalu.

” Saya sangat menyayangkan pembatalan proyek di beberapa sekolah tersebut sangat tidak etis, dan memalukan karena atas dasar dendam politik lama yang berawal dari pilkada 9 Desember 2015 yang lalu. Sehingga mengorbankan masyarakat dan generasi muda, utamanya anak-anak sekolah yang akan menikmati fasilitas untuk menimba ilmu,” ungkapnya.

Untuk itu, pihaknya meminta kepada Bupati Konkep agar melihat secara jeli, terutama siapa oknum yang bermain dibalik pembatalan proyek tersebut. (B)

 

Reporter : Hasan
Editor : Kiki

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini