Diduga Epilepsi, Seorang Kakek di Kendari Meninggal di Atas Angkot

663
Diduga Epilepsi, Seorang Kakek di Kendari Meninggal di Atas Angkot
MENINGGAL DALAM MOBIL -  Hendrik Asis (57) meninggal di dalam mobil angkutan kota (angkot) di depan Toko Tiga, Kelurahan Dapu-Dapura, Kecamatan Kendari Barat, Kota Kendari, Sabtu (16/2/2019) Sekira pukul 10.30 pagi. (ISTIMEWA)

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Hendrik Asis, seorang kakek berusia 57 tahun meninggal di dalam mobil angkutan kota (angkot) di Depan Toko Tiga, Jalan Ir. Soekarno, Kelurahan Dapu-dapura, Kecamatan Kendari Barat, Sabtu (16/2/2019) sekira pukul 10.30 pagi.

Tewasnya warga yang diketahui beralamat di Lorong Timur, Kelurahan Gunung Jati, Kecamatan Kendari Barat, Kota Kendari itu bermula saat sopir angkot bernama Abdul Asis Efendi yang mengemudikan mobilnya dari Pasar Baru menuju Kota Lama sekira pukul 09.30 pagi. Ketika di depan lampu merah kantor Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Sultra (PU Lama), tiba-tiba korban memberhentikan angkot tersebut.

“Korban saat itu sedang memegang perutnya katanya kesakitan. Dia minta diantar ke arah kota lama, akhirnya saya beri tumpangan dan duduk di kursi bagian depan di samping saya,” ungkap Abdul Asis.

BACA JUGA :  Ini Penjelasan Polda Sultra Terkait Insiden Salah Tembak di Kendari

Ia menambahkan, dalam perjalanan korban terus merintih kesakitan. Saat melintas di depan Rumah Sakit Santa Anna, Abdul Asis membujuk korban yang sehari-hari bekerja sebagai buruh harian lepas itu untuk dirawat di rumah sakit itu.

“Dia menolak dan meminta meneruskan perjalanan. Ketika di depan Toko Tiga disitulah ia meninggal, akhirnya saya memberhentikan mobil, lalu meminta warga untuk menolongnya dan mencarikan keluarganya,” terangnya.

Di tempat yang sama, Kepala Kepolisian Sektor (Polsek) Kemaraya AKP Rizal membenarkan kejadian tersebut. Beberapa saat setelah pria paruh baya itu meninggal, keluarganya langsung menjemput jenazahnya untuk disemayamkan di rumah duka.

BACA JUGA :  Seorang Wanita di Kendari Jadi Korban Salah Tembak Polisi

“Sudah diambil sendiri oleh keluarganya bernama Waode Salmini, lalu dibawa di rumah duka, tidak dibawa ke rumah sakit. Karena menurut keluarganya, korban memang mengidap penyakit epilepsi,” tutupnya.

Saat kejadian tersebut, warga sekitar langsung memadati tempat kejadian perkara (TKP) sehingga membuat arus lalu lintas di Jalan Ir. Soekarno arah menuju pelabuhan Nusantara Kendari agak tersendat, namun tak sampai menyebabkan kemacetan. (a)

 


Kontributor: Fadli Aksar
Editor: Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini