Diduga Selewengkan Dana Desa, DPRD Konut Sidak di Desa Amorome

120
SIDAK- Terlihat ketua komisi A DPRD kabupaten konawe utara Rasmin kamil melakukan sidak di desa amorome kecamatan asera di temani warga setempat, melakukan pengukuran bak penampungan air yang di kerjakan oleh kepala desa setempat menggunakan anggaran dana APBN 2015 sebesar RP 100 juta yang di indikasi tak sesuai dengan anggaran yang dikeluarkan.(Jefri/ZONASULTRA.COM).
SIDAK- Terlihat ketua komisi A DPRD kabupaten konawe utara Rasmin kamil melakukan sidak di desa amorome kecamatan asera di temani warga setempat, melakukan pengukuran bak penampungan air yang di kerjakan oleh kepala desa setempat menggunakan anggaran dana APBN 2015 sebesar RP 100 juta yang di indikasi tak sesuai dengan anggaran yang dikeluarkan.(Jefri/ZONASULTRA.COM).
SIDAK- Terlihat ketua komisi A DPRD kabupaten konawe utara Rasmin kamil melakukan sidak di desa amorome kecamatan asera di temani warga setempat, melakukan pengukuran bak penampungan air yang di kerjakan oleh kepala desa setempat menggunakan anggaran dana APBN 2015 sebesar RP 100 juta  yang di indikasi tak sesuai dengan anggaran yang dikeluarkan.(Jefri/ZONASULTRA.COM).
SIDAKTerlihat ketua komisi A DPRD kabupaten konawe utara Rasmin kamil melakukan sidak di desa amorome kecamatan asera di temani warga setempat, melakukan pengukuran bak penampungan air yang di kerjakan oleh kepala desa setempat menggunakan anggaran dana APBN 2015 sebesar RP 100 juta yang di indikasi tak sesuai dengan anggaran yang dikeluarkan.(Jefri/ZONASULTRA.COM).

 

ZONASULTRA.COM,WANGGUDU– Komisi A Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) kabupaten Konawe Utara (Konut), melakukan sidak di desa Amorome, Kecamatan Asera. Sidak tersebut terkait adanya dugaan penyelewengan dana desa untuk pembangunan penampungan bak air senilai Rp.100 juta yang di kelolah kepala desa Amran Lasini.

Ketua komisi A DPRD Konut, Rasmin Kamil mengatakan, bahwa sidak yang dilakukannya itu atas laporan warga setempat bahwa dalam penggunaan dana APBN 2015 di desa Amorome tidak sesuai dengan pembangunan yang dikerjakan.

“Jadi dana APBN 2015 yang disalurkan di desa Amorome itu kurang lebih Rp.251 juta dengan dua item pekerjaan, yaitu drainase sama bak penampungan air. Yang disoroti di sini adalah bak penampungan airnya. Itu kalau kita lihat secara kasat mata memang tidak sesuai dana yang dikeluarkan dengan pembanguanannya,” kata Rasmin Kamil.

Menurut Rasmin, bak penampungan yang dibagun kurang lebih 70 meter dari bibir jalan yang akan dialiri ke rumah-rumah warga setempat sangat kecil, dan hanya menggunakan pipa air kurang lebih 100 meter saja.

Tak hanya itu, dalam pekerjaannya juga kebanyakan menggunakan swadaya masyarakat, termasuk sebagian pipa yang menuju ke rumah-rumah warga.

“Kalau kita lihat kan tidak sesuai. Penggunaan dana Rp.100 juta, sementara hanya menggunakan pipa air sekitar 100 batang dengan tinggai 130 mili meter, panjang 2010 meter, dan lebar 190 meter. dan untuk bahan penguatnya bukanya di pakaikan besi full, malah memakai kayu besi,” ujar Rasmin Kamil.

Komisi yang membidangi kepemerintahan ini nyaris terjatuh saat melakukan pengukuran bak penampungan air, dikarenakan bak yang dinaikinya sempat roboh. Pasalnya bahan campuran yang digunakan tak sesuai, sehingga mengalami kropos.

Komisi A akan segera melakukan perhitungan dengan pihak inspektorat yang juga telah melakukan monitoring di desa Amrome terkait penggunaan dan APBN 2015.

Sementara itu, kepala desa Amorome Amran Lasini yang hendak dikonfirmasi saat ini belum bisa memberikan klarifikasinya. (B)

 

Repoter : Jefri Ibnu
Editor  : Rustam

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini