Dihadapan Bupati/Walikota, Nur Alam Deklarasikan Tolak Politik Dinasti

200
Nur Alam
Nur Alam

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Nur Alam kembali mengungkapkan ketidaksukaannya terhadap politik dinasti. Hal itu dideklarasikannya ketika rapat kordinasi (rakor) dengan 16 pimpinan daerah (bupati/walikota) di Hotel Clarion Kendari, Senin (18/7/2016).

Nur Alam
Nur Alam

Nur Alam mengatakan dalam kontestasi politik mendatang setiap figur harus dapat bersaing secara sehat. Keluarga yang memiliki kedudukan di birokrasi seharusnya tidak dimanfaatkan untuk kepentingan pertarungan politik.

Kekuatan birokrasi sangat besar pengaruhnya dalam memenangkan seseorang pada saat pemilihan kepala daerah. Namun demikian kata Nur Alam, masih ada kekuatan yang tak kalah besarnya yakni konsolidasi rakyat.

“Saya harus mengatakan ini karena ada dua kekuatan politik yang paling kuat yakni konsolidasi rakyat dan konsolidasi birokrasi. Siapa yang bisa menggabungkan keduanya, dialah yang menjadi unggulan,” kata Nur Alam.

Soal deklarasi menolak politik dinasti tersebut pernah diungkapkannya dihadapan Korps Alumni HMI pada Sabtu malam (16/7/2016). Nur Alam mengaku sengaja mengulang deklarasi tersebut agar diskusi soal keluarganya yang diisukan akan berpolitik dinasti bisa dihilangkan.

Menurut mantan Ketua PAN Sultra 3 periode ini, istrinya Tina Nur Alam sudah cukup mengabdi legoslator sehingga tidak akan maju dalam pemilihan gubernur. Sementara itu anaknya saat ini masih fokus sekolah sehingga juga tidak mungkin dicalonkan jadi kepala daerah.

Untuk diketahui, saat ini isu yang tengah mengemuka di Sultra tentang politik dinasti adalah tampilnya Adriatma Dwi Putra (ADP) dalam pertarungan pemilihan walikota untuk menggantikan ayahnya walikota Kendari Asrun.

Namun sayang ketika Nur Alam menyampaikan penolakannya terhadap politik dinasti tak didengar langsung oleh Asrun karena dalam rakor pemerintah kabupaten/kota bersama pemerintah provinsi hanya Walikota Kendari Asrun tidak datang. Wakilnya Musadar Mappasomba juga tidak terlihat hadir. Sehingga pemerintah Kota Kendari tidak diberi kesempatan presentasi dalam rakor. (B)

 

Reporter: Muhamad Taslim Dalma
Editor: Tahir Ose

1 KOMENTAR

  1. politik dinasty dari aspek pesikologis, sebenarnya hanya suatu rasa kekuatiran akan kehilangan penghargaan dari lingkungan sosialnya namun akan parah jika lahir dari situasi traumatik masa lalu takut akan miskin lagi dsb

Tinggalkan Balasan ke Jabir Batal membalas

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini