Dikunjungi Turis, Beras Di Desa Percontohan Organik Butur Laris Manis

183
Dikunjungi Turis, Beras Di Desa Percontohan Organik Butur Laris Manis
WONDERFUL INDONESIA - Peserta Wonderful Sail 2 Indonesia saat menyaksikan proses penumbukan padi ladang di Desa Koepisino, Minggu (13/8/2017). Usai menyaksikan, para turis itu langsung tertarik untuk membeli beras yang diolah tanpa sentuhan pestisida itu. (Irsan Rano/ZONASULTRA.COM)

Dikunjungi Turis, Beras Di Desa Percontohan Organik Butur Laris Manis WONDERFUL INDONESIA – Peserta Wonderful Sail 2 Indonesia saat menyaksikan proses penumbukan padi ladang di Desa Koepisino, Minggu (13/8/2017). Usai menyaksikan, para turis itu langsung tertarik untuk membeli beras yang diolah tanpa sentuhan pestisida itu. (Irsan Rano/ZONASULTRA.COM)

 

ZONASULTRA.COM, BURANGA – Kedatangan peserta Wonderful Sail 2 Indonesia di Desa Koepisino (pulau tanah merah) Kecamatan Bonegunu Kabupaten Buton Utara (Butur) Sulawesi Tenggara ternyata bukan hanya untuk menyaksikan keindahan hutan manggrove dan keindahan pantai timur, yang oleh warga setempat menyebutnya Kontara. Para turis ini rupanya juga tertarik dengan wisata kuliner, bahkan beberapa tamu asing itu membeli beras yang berasal dari padi ladang, yang diolah tanpa sentuhan pestisida.

Sejak penanaman hingga panen, padi ladang yang dikenal harum dan sehat ini sama sekali tidak menggunakan pestisida. Bahkan hingga prosesnya menjadi beras, pengolahannya pun masih sangat tradisional ditumbuk menggunakan lesung.

Saat berkunjung di area perkebunan warga, para turis menyaksikan secara langsung proses penumbukan yang dilakukan oleh petani. Warga setempat ingin memberikan beras secara gratis, namun para turis tetap ngotot untuk membeli.

Kepala Desa Koepisino kepada Zonasultra.com menyampaikan, saat ini kelompok tani yang terbentuk ada satu kelompok besar dan 10 kelompok kecil dengan total petani sebanyak 50 orang. Ia menyebutkan, padi sehat yang dikembangkan di desanya itu ada sekitar empat varietas dengan dua macam warna.

(Baca Juga : Tari Kompania Sambut Peserta Sail Wonderful Indonesia di Butur)

“Beberapa jenisnya itu antaralain Wangkariri, Wansurabi, Wakawondu (warna merah), dan Wangkombe (hitam),” kata Lukman saat ditemui di desanya, Minggu (13/8/2017).

Bersamaan dengan datangnya turis, Minggu (13/8/2017) tim sertifikasi dari Lembaga Sertifikasi Organik (LSO) juga berkunjung di pulau tersebut. Kedatangannya itu dalam rangka penelitian untuk proses sertifikasi organik padi ladang tersebut.

Di Butur, beras ini diberi harga sebesar 25 ribu per kilogram, dan yang sudah dikemas dan berlabel organik dihargai 33 ribu per bungkus. Sebagai informasi, program prioritas Pemkab Butur adalah sektor pertanian yang terintegrasi dengan beberapa sektor lainnya, diantaranya pariwisata, perikanan, dan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM).

(Baca Juga : Hari Kedua Sail Wonderful Indonesia di Butur, Jejaki Benteng Keraton dan Wisata Alam)

Saat ini, pemda setempat tengah mengembangkan pangan organik, dan telah menetapkan dua desa percontohan, yakni Desa Dampala Jaya Kulisusu Barat, dan Koepisino Kecamatan Bonegunu. (B)

 

Reporter: Irsan Rano
Editor: Tahir Ose

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini