Dinilai Jual BBM Tak Sesuai Peruntukkan, Warga Datangi Agen APMS Kolono

83
dinilai-jual-bbm-tak-sesuai-peruntukkan-warga-datangi-agen-apms-kolono
Jual BBM : Sejumlah masyarakat sedang menyampaikan keluh-kesahnya dihalaman agen APMS Kolono Kabupaten Konawe Selatan. Hal itu terkait dengan penjualan BBM yang tidak sesuai dengan peruntukkannya. (IRFAN MUALIM/ZONASULTRA.COM)
dinilai-jual-bbm-tak-sesuai-peruntukkan-warga-datangi-agen-apms-kolono
Jual BBM : Sejumlah masyarakat sedang menyampaikan keluh-kesahnya dihalaman agen APMS Kolono Kabupaten Konawe Selatan. Hal itu terkait dengan penjualan BBM yang tidak sesuai dengan peruntukkannya. (IRFAN MUALIM/ZONASULTRA.COM)

 

ZONASULTRA.COM, ANDOOLO – Puluhan masyarakat yang tergabung dalam Himpunan Pemuda dan Pelajar Kecamatan Kolono mendatangi Agen APMS Kolono, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), Selasa (27/9/2016). Mereka menilai pihak agen telah melakukan pembodohan kepada masyarakat sekitar.

Koordinator aksi Jefri mengatakan, pihak agen menjual BBM tidak menggunakan tera (ukuran) yang sesungguhnya. Pihak agen menggunakan botol berukuran 0,8 liter, padahal BBM yang dijualnya juga bersubsidi, sama dengan yang dijual pada APMS-APMS besar lainnya.

“Satu liter itu sama dengan satu botol yang ukurannya diperkirakan hanya 0,8 liter. Mereka ambil untung lewat situ, padahal sudah disubsidi,” kata Jefri saat menyampaikan orasinya di halaman agen APMS Kolono.

Selain itu, lanjutnya, penjualan BBM jenis solar terkadang telah dibeli secara banyak (borongan) oleh orang-orang tertentu, sehingga peruntukkan terhadap masyarakat terkadang sudah habis terlebih dahulu.

“Kalau solar ada oknum-oknum tertentu yang mendrop (mengambil banyak) sehingga terkadang masyarakat tidak kebagian,” ujarnya.

Menurutnya, keberadaan agen Pertamina di kecamatan itu seharusnya memberikan manfaat terhadap masyarakat sekitar, apalagi mata pencaharian sebagain besar masyarakat adalah nelayan. Namun kenyataannya tidak demikian.

Olehnya itu, keterlibatan pemerintah dan pihak terkait sangat dibutuhkan dalam pengawasan proses penggelolaan BBM yang terletak di Desa Andinete, Kecamatan Kolono sehingga pihak pengelola BBM bersubsidi yakni PT. Tiga Rahmat Putra tidak seenaknya mempermainkan masyarakat, dengan menjual sebagian kecil kepada warga sekitar dan menjual sebagian besar kepada orang tertentu.

“Itukan 3 ton per bulan dan sehari bensin itu habis 100 liter, akan tetapi kalau solar itu biasanya hanya beberapa liter saja, petugasnya bilang sudah habis. Ini kan aneh,” tutupnya. (B)

 

Reporter : Irfan Mualim
Editor    : Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini