Dishub Sultra Libatkan Masyarakat Untuk Bangun Halte

95
Dishub Sultra Libatkan Masyarakat Untuk Bangun Halte
DISHUB SULTRA- Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) Hado Hasina saat menjelaskan dihadapan peserta sosialisasi terkait pengembangan kawasan terminal tipe B di Sultra, Rabu (2/8/2017) di Hotel Horizon Kendari. ILHAM SURAHMIN/ZONASULTRA.COM

Dishub Sultra Libatkan Masyarakat Untuk Bangun HalteDISHUB SULTRA – Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) Hado Hasina saat menjelaskan dihadapan peserta sosialisasi terkait pengembangan kawasan terminal tipe B di Sultra, Rabu (2/8/2017) di Hotel Horizon Kendari. (ILHAM SURAHMIN/ZONASULTRA.COM)

 

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) akan melibatkan masyarakat dalam rancangan pembangunan hal bis.

Hal itu diungkapkan Kepala Dishub Sultra, Hado Hasina dalam acara sosialisasi dan desiminasi penyelenggaraan perhubungan Sultra dalam kajian pembahasan aset dan pengelolaan terminal tipe B, Rabu (2/8/2017) di Hotel Horizon Kendari.

Pelibatan yang dimaksud itu adalah bagaimana masyarakat secara ikhlas menghibahkan lahannya untuk pembangunan kawasan fasilitas pendukung halte bis itu.

Keterlibatan masyarakat tersebut diharapkan guna mendukung pemerintah dalam pembangunan halte, apalagi kedepannya masyarakat dapat merasakan keuntungan secara langsung.

“Nanti kita minta masyarakat apakah mereka mau, kalau mereka mau nanti kita berikan surat pernyataan yang diketahui seluruh anggota keluarga agar tidak terjadi permasalahan kedepan,” ungkap Hado Hasina.

Fasilitas penunjang yang akan dibangun pemda seperti area parkir kendaraan, tempat istirahat dan toilet, kemudian untuk pengelolaannya akan diserahkan kepada pemilik lahan itu sendiri dan nantinya dana hasil dari pengelolaan itu akan dibagi bersama.

Sedangkan untuk besaran pembagian dana bagi hasil masih dalam tahap pengkajian. Namun pada dasarnya untuk mensukseskan program tersebut, Dishub Sultra sangat membutuhkan bantuan masyarakat, sebab jika seluruh lahan untuk pembangun harus dibebaskan akan membutuhkan biaya yang lebih besar.

“Inikan sekaligus kita juga membantu meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar, sebab halte yang dibangun ini adalah khas tidak sama dengan daerah lain,” pungkasnya.

Untuk diketahui pemda membutuhkan lahan sekitar 10 x 10 meter untuk pembangunan halte itu. Sementara haltenya sendiri direncanakan akan dibangun di pinggir jalan sekitar terminal di kota Kendari, Baubau dan Kabupaten Kolaka.

Sementara itu, Pengamat Transportasi Magribi menjelaskan bahwa terobosan ini sangat baik untuk dilaksanakan. Sebab, perubahan paradigma masyarakat sebagai obyek pembangunan harus diubah menjadi subjek pembangunan.

“Artinya pemda libatkan masyarakat sebagai pihak yang ikut membangun jangan hanya dijadikan sasaran,” ungkap Magribi yang ikut hadir dalam acara tersebut.

Apalagi perubahan paradigma itu sudah ada dalam aturan perundang-undangan. (B)

 

Reporter : Ilham Surahmin
Editor : Kiki

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini