Dishut Butur Bantah Lakukan Pembiaran Perambahan Kawasan Hutan Lindung

63

Kepala Dishut Butur La Ode Baharuddin, melalui Kepala Bidang (Kabid) Pengawasan Hutan Said mengatakan, pihaknya tidak pernah melakukan pembiaran dalam hal pengrusakan kawasan hutan lindung. Bahkan, l

Kepala Dishut Butur La Ode Baharuddin, melalui Kepala Bidang (Kabid) Pengawasan Hutan Said mengatakan, pihaknya tidak pernah melakukan pembiaran dalam hal pengrusakan kawasan hutan lindung. Bahkan, langkah-langkah pencegahan sering dilakukannya, dengan turun langsung ke lapangan dan memberikan teguran kepada masyarakat atau oknum yang terindikasi melakukan aktivitas di hutan kawasan. 
“Tidak benar ada pembiaraan, kami terus berupaya untuk menjaga wilayah kawasan hutan lindung ini,” tegas Said saat ditemui awak zonasultra.id di kantornya, Rabu (21/1/2014).
Sebelumnya diberitakan, adanya aktifitas pembuatan kapal yang berlangsung di Desa Waode Angkalo dan Desa Eensumala, Kecamatan Bonegunu, dimana material kayunya disinyalir berasal dari kawasan hutan lindung. Kepala desa (kades) masing-masing, AF (Kades Angkalo) dan WI (Kades Eensumala) diduga terlibat.
Said menjelaskan, sekitar 70 persen hutan di Butur merupakan hutan lindung kawasan dengan jelas dalam UU bahwa yang bertanggungjawab penuh atau lebih banyak domainnya adalah pihak BKSDA Sultra. Meskipun demikian, pihaknya tetap melakukan pengawasan hanya saja terkendala beberapa faktor seperti, kurangnya SDM, anggaran, sarana dan prasarana. 
“Dibanding dengan BKSDA, mereka semuanya lengkap. Kita kan mempunyai banyak keterbatasan. Kalau BKSDA tidak perlu lagi diragukan, apalagi dana ataupun sarana dan prasarana penunjang pengawasan hutan,” imbuhnya.
Mengenai pembuatan kapal itu, pihaknya sudah beberapa kali turun ke lapangan untuk mengecek dan melakukan pengawasan secara langsung. Bukan hanya itu, surat teguran pun pernah dikeluarkan oleh dishut agar pembuatan kapal tersebut jangan dilanjutkan sebelum ada regulasi yang jelas. 
“Kami memberikan dukungan kepada BKSDA Sultra melakukan pemeriksaan beberapa saksi terkait pembuatan kapal itu, termasuk dugaan adanya oknum pegawai dishut sendiri yang terlibat,” pungkasnya.(*/Dar)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini