Dispar Wakatobi Bangun Jety Apung untuk Kapal Yacht

171
Dispar Wakatobi Bangun Jety Apung untuk Kapal Yacht
JETY APUNG - Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra) mengumumkan selesainya pembangunan Jetty Apung tahap satu sebagai tenpat sandar kapal sail (Yacht) di daerah itu. (Nova Ely Surya/ZONASULTRA.COM)

ZONASULTR.COM, WANGI-WANGI – Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra) mengumumkan selesainya pembangunan Jetty Apung tahap satu sebagai tenpat sandar kapal sail (Yacht) di daerah itu.

Kepala Dispar Kabupaten Wakatobi Nadar mengungkapkan, dana proyek tersebut bersumber dari Alokasi Dana Khusus (DAK) Instansinya.

Dispar Wakatobi Bangun Jety Apung untuk Kapal Yacht

“Ditahun 2017, proyek itu menghabiskan anggaran aekitar Rp 2 Miliar dan tahun 2018 untuk pembangunan ruang tunggu sekitarnya Rp 4 Miliar,” kata Nadar di kantornya, kompleks perkantoran Motika, Kecamatan Wangiwangi Selatan. Jumat, (12/1/2017).

Karena keterbatasan anggaran yang dimilikinya, maka pembangunan peyek itu dilakukan bertahap. Dimana tahap awal dibangun ruang tungggu, kantin dan failitas lainnya sebagai persiapan untuk dijadikan sebagai pelabuhan khusus.

BACA JUGA :  PLN Terus Upayakan Pemulihan Kondisi Kelistrikan di Wangiwangi

“Mudah-mudahan bisa terkejar tahun ini kalau terbangun sehingga kapal-kapal yacht itu bisa diarahkan di sana. Mungkin selama ini selalu kita pakai pelabuhan fery, diharapkan sudah bisa di jetty apung. Tapi tergantung pada progress untuk pembangunan ruang tunggunya itu. Kita harapkan kalau itu dia jadi, nanti kapal-kapal yacht diarahkan untuk berlabuh disitu,”terangnya.

Untuk kapasitas, pada master plannya kurang lebih 100 tapi sekarang yang selesai baru tahap pertama sehingga baru bisa 10 sampai 12 unit kapal yacht yang bisa berlabuh di jetty apung tersebut.

BACA JUGA :  PLN Terus Upayakan Pemulihan Kondisi Kelistrikan di Wangiwangi

“Kemudian kalau sudah selesai pembangunannya dan sudah bisa dimanfaatkan, kita berharap bahwa disitu bisa terkelola dan bisa mendatangkan sumber penerimaan bagi pendapatan asli daerah dari kapal-kapal yang berlabuh. Tapi memang harus ada yang kelola, bisa saja kita tempuh mekanisme, misalnya dengan kerjasama dengan swasta, BUMD, UPTD dinas,” jelasnya. (B)

 

Reporter : Nova Ely Surya
Editor : Abdul Saban

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini