Diterima Sebagai Resepsionis Hotel, Pemuda Ini Malah Dijadikan Kuli Bangunan

414
Diterima Sebagai Resepsionis Hotel, Pemuda Ini Malah Dijadikan Kuli Bangunan
Ilustrasi
Diterima Sebagai Resepsionis Hotel, Pemuda Ini Malah Dijadikan Kuli Bangunan
Ilustrasi

 

ZONASULTRA.COM, WANGGUDU – Keberadaan sebuah perusahaan seharusnya memberikan dampak positif bagi masyarakat di sekitarnya. Namun lain halnya dengan perusahaan perhotelan yang ada di Desa Matanggonawe Kecamatan Sawa Konawe Utara Sulawesi Tenggara (Sultra) yakni Sawa Beach.

Sistem perekrutan tenaga kerja patut dipertanyakan mekanismenya, apakah sesua dengan aturan atau tidak. Pasalnya, Zulfikar (19) warga Desa Matanggonawe, Kecamatan Sawa, Kabupaten Konawe Utara (Konut) memilih keluar dari Hotel Sawa Beach, tempat bekerja selama seminggu.

Di temui awak Zonasultra.Com, Minggu (6/3/2016) menceritakan jika awalnya dirinya masuk di Sawa Beach sesuai hasil training yang dilakukan adalah sebagai resepsionis. Namun, kenyataan yang didapatnya bukanlah demikian.

“Awalnya saya masuk sebagai resepsionis. Tapi Pak Rapli yang interview saya bilang, kalau disini (Sawa Beach) apa-apa yang disuruhkan harus dikerjakan,” kata Zulfikar, Minggu (6/3/2016).

Ia mulai masuk kerja di Sawa Beach pada bulan Februari 2016 lalu, namun karena tak tahan dengan pekerjaan yang dibebankannya, Zulfikar memutuskan untuk keluar dari pekerjaannya.

Parahnya lagi, kata Zulfikar pasca bekerja mengangkat timbunan dirinya harus terbaring sakit selama 4 hari. Pihak pengelola Hotel Sawa Beach seakan lepas tangan dan tak ingin bertanggungjawab.

“Saya kira mau kerja sebagai resepsionis, ternyata saya disuruh pergi ambil timbunan kemudian menghampar timbunan. Ya selayaknya kuli bangunan,” kisahnya.

“Bahkan pergi jemput anak mereka, di situ saya berpikir ini kami jadi karyawan atau budak mereka sih,” lanjutnya.

Atas perlakukan pengelola Hotel Sawa Beach, Zulfikar mengaku telah berulang kali menyampaikan keberatannya, namun lagi-lagi hal tersebut tidak dihiraukan oleh pihak pengelola.

“Masa setengah 12 siang disuruh hampar timbunan, disitu saya langsung lempar skopang dan saya keluar,” tutupnya dengan nada kesal.

Sementara, pihak pengelola Sawa Beach yang ditemui di sela-sela unjukrasa warga yang meminta pemberhentian segala aktifitas karena tidak memiliki izin, enggan mengomentari permasalahan tersebut.

 

Penulis : Murtaidin

Editor : Kiki

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini