Dituding Dana APBN Bermasalah, Ini Penjelasan Kades laimeo

91
Ilustrasi

ZONASULTRA.COM,WANGGUDU– Kepala Desa Laimeo, Kecamatan Sawa, Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara (Sultra), Nurlian menepis isu yang menyebutkan bahwa penggunaan dan penggelolaan dana APBN dari pemerintah pusat tidak sesuai prosedur.

Ilustrasi
Ilustrasi

Dikatakannya, sebagai kepala desa Laimeo yang baru terpilih, tudingan orang yang tak bertanggung jawab bahwa dalam pengelolaan dana APBN tidak melalui musyawarah desa (Musdes) dalam penggunaan dana tersebut sangat keliru.

” Saya dari tahap awal turun itu dana APBN sampai tahap ke dua selalu mengadakan pertemuan kepada aparat dan warga desa laimeo untuk memusyawarahkan pengelolaan dan penggunaan dana APBN tersbut.”kata Nurlian ditemui, Selasa (22/12/2015).

Tahap awal ketika dana APBN turun sebesar Rp 108 juta pada September, dirinya langsung menghimbau untuk melakukan Musdes.

” Dalam Musdes disepakati untuk membangun sarana pendidikan seluas 6×9 meter, terdiri dari 1 ruang belajar dengan siswa 24 orang,yang tadinya tempat belajar mereka di balai desa laimeo dan 1 ruang guru,di lengkapi dengan fasilitas belajar,” terangnya.

Dikatakannya, bangunan yang di dirikan mempunyai gambar desain sesuai dengan RAB dan JUKNIS dan di kerjakan oleh konsultan gambar yang telah di tunjuk.

Untuk pembangunan sarana pendidikan, lanjut Nurlian, memakan biaya hingga Rp 162 juta sudah termasuk upah tukang dan upah konsultan dan dicukupkan pada saat dana APBN tahap kedua cair di bulan oktober sebesar Rp 108 juta.

Sedangkan sisa dari dana APBN tahap dua sebesar Rp 32 juta langsung digunakan untuk pengembangan ternak sapi yang dibeli sebanyak 8 ekor. Sapi itu dibagikan ke setiap kelompok warga desa Laimeo yang dalam 1 kelompok berjumlah 5 orang.

“Diharapkannya untuk dana APBN di tahap ketiga ini supaya segara bisa cepat di realisasikan karna program pengembangan hewan ternak sapi masih harus di tambah sebanyak 6 ekor, karena sesuai aturan harus berjumlah 14 ekor sapi,di bagi menjadi 7 pasang dan di kembankan oleh warga yang sudah di bagi dalam 7 kelompok,” tukasnya.

” Jadi kalau orang mau bilang saya kerja tidak sesuai prosedur,itu salah betul itu hanya isu orang yang sengaja mau menjatuhkan saya saja karena saya sadari dalam kepemimpinan pasti ada yang pro ada yang kontra,tinggal kita saja yang menyikapi secara bijaksana,” tutup Nurlian.

 

Penulis : Jefri
Editor : Kiki

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini