DKP Konkep Optimis Tingkatkan Produktifitas Nelayan

237
Dinas kelautan dan Perikanan (DKP) Konawe Kepulauan memberikan bantuan alat tangkap ikan terhadap masayarakat Desa Pasir Putih, Kecamatan Wawonii Barat, Kamis (4/2/2016). Alat tangkap tersebut diserahkan langsung oleh Kepala Bidang Perikanan Tangkap DKP Konkep, Baharuddin Hamdal (kiri, baju putih).(Foto: DKP Konkep for ZONASULTRA.COM)

 

ZONASULTRA.COM – Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Kepulauan (Konkep) masih terus berupaya untuk meningkatkan produktifitas nelayan setempat. Salah satunya lewat beberap program khusus seperti bantuan kapal fiber yang diberikan langsung kepada kelompok masyarakat.

Kepala Bidang Perikanan Tangkap DKP Konkep Baharuddin Hamdal mengatakan, untuk meningkatkan produktifitas hasil tangkapan nelayan maka kedepan diharapkan tidak ada lagi nelayan di daerah itu yang menggunakan perahu katinting. Selama ini jika menggunakan perahu tersebut hasil tangkapan rendah dan sudah tidak proporsional lagi digunakan menangkap ikan.

“Kemarin itu setelah ada pelatihan di Ambon, nelayan di sana sudah tidak lagi menggunakan perahu atau katakanlah dari kayu seperti katinting. Di wilayah Konkep yang dikelilingi lautan, saya harap kedepan nelayan tidak lagi menggunakan katinting tetapi kapal bermesin TS-24 sampai TS-26,” kata Baharuddin, baru-baru ini.

Alasan perahu katinting adalah karena daerah penangkapan ikan yang sudah sangat jauh, bahan bakar yang begitu tinggi jika kapal dengan mesin TS-26 bisa lebih irit dan bisa menjangkau 28 mil hanya dengan bahan bakar 6 sampai 7 liter. Dibandingkan dengan katinting bisa 2 kali lipat.

Kekurangannya memakai kapal katinting adalah boros bahan bakar, daya jelajahnya sangat lama dan daya tampungnya sedikit. Olehnya kata Baharuddin, kedepan DKP akan memodernisasi sarana prasarana penangkapan ikan nelayan melalui program-program khsusus.

Jika alat-alat penangkapan ikan nelayan sudah diperbaharui maka sudah pasti akan meningkatkan produktifitas nelayan. Kata Baharuddin, diharapkan nelayan-nelayan di Konkep bisa sejajar dengan daerah lain yang taraf hidup nelayannya sudah baik.

Program Untuk Masyarakat

Terobosan-terobosan tersebut tentu harus melalui Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang). Kata Baharuddin, semua itu akan menjadi hal penting dalam Musrenbang tingkat kabupaten untuk betul-betul terealisasi.

Kepala Bidang Perikanan Tangkap DKP Konkep, Baharuddin Hamdal (kanan) menyaerahkan bantuan alat tangkap ikan terhadap salah satu kelompok masyarakat di Konkep, Selasa (29/1/2016). (Foto: DKP Konkep for ZONASULTRA.COM)

 

Musrenbang Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Konkep merupakan wahana antar pihak-pihak yang langsung atau tidak langsung mendapatkan manfaat atau dampak dari program dan kegiatan pembangunan daerah kabupaten sebagai perwujudan dari pendekatan partisipatif perencanaan pembangunan daerah.

Sejumlah program yang akan diberikan pada nelayan yakni pembuatan kartu tanda penduduk nelayan (KTP). Selama ini nelayan tidak mengurus KTP karena persepsi yang keliru bahwa di laut tidak membutuhkan KTP.

Kesadaran dari masyarakat juga diperlukan untuk suksesnya program-program dari DKP. Menurut Baharuddin, mengarahkan pola pikir atau minset masyarakat merupakan tugas tambahan di lapangan bagi DKP Konkep.

Identitas nelayan sangat dibutuhkan agar program-program DKP tepat sasaran dan untuk memudahkan identifikasi masyarakat yang prioritas membutuhkan sentuhan program. Berdasarkan pengalaman selama ini bahwa bantuan dari DKP kadang salah sasaran hanya karena masalah kartu identitas.

Pembagian potensi daerah atau zona yakni Wawonii Barat, Wawonii Tengah, dan Wawonii Selatan adalah daerah budi daya. Sementara dari dari Wawonii Tenggara sampai Wawonii Utara merupakan daerah penangkapan.

“2016 rencanya akan ada pengadaan 20 unit kapal untuk transportasi laut para nelayan dalam menangkap ikan. Itu menjadi wacana yang akan disampaikan melalui Musrembang yang akan digelar tidak lama lagi,” ujar Baharuddin.

Pada tahun 2015 lalu sebanyak 20 unit kapal telah diberikan kepada kelompok-kelompok nelayan yang telah terbentuk. Maka di 2016 tidak kurang dari 20 unit kapal akan diberikan kepada masing-masing kelompok nelayan.

Menurut Baharuddin, pembagian tersebut tidak berdasarkan pembagian wilayah atau kecamatan namun melihat jumlah nelayan yang ada. Hal itu karena jumlah di nelayan di setiap kecamatan berbeda-beda. Ada satu kecamatan mayoritas masyarakatnya nelayan dan ada juga tidak.

Baharuddin Hamdal

“Kami di sini tidak berbicara masalah wilayah tapi melihat berapa jumlah nelayan di setiap kecamatan. Di Wawonii Utara kan kelompoknya hanya 3 dibandingkan Wawonii Barat yang rata-rata semua nelayan. Jadi saya juga bermohon untuk Wawonii Utara, Wawonii Timur Laut,” kata Baharuddin.

DKP juga berencana untuk pengadaan alat tangkap ikan, rawe dan Purse Seine (pukat cincin). Selain itu, sebelumnya alat tangkap seperti itu juga sudah disalurkan di beberapa desa dan hampir semua Kecamatan sudah mendapatkannya.

Selama ini DKP juga biasanya memberikan bantuan ke nelayan berdasarkan proposal yang diajukan oleh masyarakat. Namun sering kali sebagian proposal yang masuk tidak diberikan bantuan karena setelah diverifikasi di lapangan ternyata bukan nelayan sementara ada nelayan yang tidak pernah mengusulkan proposal.

“Nelayan di sini itu juga ada yang nelayan sambilan dalam artian hanya turun di laut secara musiman. Ada pula nelayan yang memang tiap hari turun ke laut dan sudah menjadi pekerjaan pokok. Yang memiliki pekerjaan pokok sebagai nelayan inilah yang diprioritaskan,” katanya. (Advertorial)

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini