DPRD Konut Gagas Pengembangan Perekonomian Masyarakat Nelayan

186
DPRD Konut Gagas Pengembangan Prekonomian Masyarakat Nelayan
KUNKER - Tim Komisi B DPRD Konut saat melakukan Kunjungan Kerja (Kunker) kaji banding antar daerah dalam pengembangan prekonomian masyarakat nelayan pada sektor prikanan, di Kota Surabaya bersama Pemkot dan DPRD Kota Surabaya.(Jefri/ZOMASULTRA.COM)

ZONASULTRA.COM, WANGGUDU – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), Kabupaten Konawe Utara (Konut), Sulawesi Tenggara (Sultra) mengelar kajian Pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA) bidang perikanan di Kota Surabaya, bersama Pemerintah Kota (Pemkot) dan DPRD Kota Surabaya.

Kunjungan kerja (Kunker) yang dilakukan oleh Komisi B DPRD Konut yang membidangi masalah perikanan itu bertujuan untuk menggagas dan memeberikan terobosan baru untuk pengembangan kreativitas masyarakat nelayan setempat. Sehingga nantinya dapat meningkatkan nilai ekonomi juga Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Sekretaris Komisi B DPRD Konut, Safrin mengatakan, wilayah Bumi Oheo sangat kaya akan potensi alam di bidang perikanan, sehingga sangat perlu adanya terobosan untuk peningkatan kreativitas masyarakat dalam memanfaatkan hasil laut.

“Kenapa kami memilih Kota Surabaya untuk kita lakukan kajian? Karena di sini (Surabaya) pengelolaan hasil perikanannya sangat baik dan maju. Baik itu hasil perikanan dari air tawar maupun laut sangat maju dan berkembang, sarana dan prasarananya tertata dengan baik. Inilah, yang menjadi gagasan kita untuk kita tuangkan pada masyarakat nelayan Konawe Utara,”ujar Politisi Partai Golongan Karya ini dikonfirmasi, Minggu (11/11/2018).

Diungkapkan, hasil laut perikanan di Konut itu sangat melimpah. Namun, menurutnya, pemanfaatan masih belum optimal. Sehingga, terkadang banyak hasil tangkapan nelayan yang terbuang sia-sia. Padahal, dapat dikelola menjadi bahan makanan yang mempunyai nilai jual tinggi.

“Kaya ikan lure kebanyakan kalau sudah tidak laku biasa dibuang karena sudah busuk, atau dikeringkan dan dijual kembali dengan harga murah Rp 25 ribu per kilo. Padahal ini sangat potensial jika disentuh dengan keterampilan, seperti dikelola menjadi keripik ikan lure atau abon lure yang nilai julanya bisa 10 kali lipat dan sangat mudah dipasarkan. Ada juga pokea, ikan bou dan lainya dan inilah yang menjadi misi kita menumbuh kembangkan di sektor perikanan,”katanya.

Safrin menambahkan, tentunya dengan berkembangnya pengelolaan hasil laut masyarakat nelayan, selain memajukan perekonomian dan kesejahteraan juga akan berdampak pada peningkatan PAD di sektor perikanan. Pelatihan pengelolaan hasil laut yang di proleh masyarakat nelayan, sangat perlu didukung dengan fasiltas yang memadai agar berjalan maksimal serta menghasilkan nilai ekonomi yang baik.

“Jelas, kita akan dorong melalui anggaran APBD tinggal kita koordinasikan ke Pemda Konut. Ini peluang yang sangat baik, bisa juga kita gaetkan dengan mitra-mitra yang mau menanamkan modalnya agar lebih berkembang lagi. Apalagi sekarang tehnologi semakin maju akses sangat mudah, pasaran tentunya tidak sulit,”tukasnya. (B)

 


Reporter:Jefri Ipnu
Editor : Kiki

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini