DPRD Nilai Pembangunan Pagar Sekolah di Konut Belum Masuk Skala Prioritas

61
PAGAR SEKOLAH – Pembangunan pagar sekolah salah satunya di SD 2 Lasolo yang bertempat di Desa Belalo Kecamatan Lasolo yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Konawe Utara Sulawesi Tenggara (Sultra).MURTAIDIN/ZONASULTRA.COM

 

ZONASULTRA.COM, WANGGUDU – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Konawe Utara Sulawesi Tenggara (Sultra) menyoroti pembangunan pagar sekolah yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan setempat.

Sorotan tersebut datang dari Ketua DPRD Konut, Jefry Prananda. Ia mengatakan, pembangunan pagar sekolah seharusnya mengedepankan skala prioritas bukan kuantitas bangunan.

Menurut Jefry, hampir seluruh sekolah yang ada di Konut telah terbangun beberapa pagar sekolah. Sementara masih ada beberapa sekolah yang butuh perhatian serius dari dinas yang bersangkutan.

“Pembangunan itu harus didahulukan skala prioritas. Sehingga pembangunan gerbang pagar sekolah, saya nilai sudah ada yang memenuhi skala prioritas tetapi ada yang belum memenuhi,” ujar Jefry Prananda, Minggu (24/4/2016).

Sayangnya, politisi asal partai Demokrat itu enggan menyebutkan sekolah mana saja yang seharusnya belum waktunya dibangunkan pagar.

“Kalau saya melihat sudah ada yang layak tapi masih ada juga yang belum layak. Tetapi saya menekankan agar didalam membanggun harus mengedepankan skala prioritas,” katanya.

Ditempat terpisah, Kadis Pendidikan dan Kebudayaan, Milli yang dihubungi melalui telpon selulernya oleh awak Zonasultra.Com tak aktif.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, ada beberapa fasilitas penting sekolah yang butuh perhatian. Diantaranya ruang kelas belajar SDN 8 Molawe yang masih butuh sentuhan rehabilitasi, padahal pihak sekolah sudah beberapa kali mengajukan proposal rehap gedung ke Dinas P dan K setempat. Namun, hingga kini belum terealisasi.

Serta SD 5 Andowia masih menggunakan gedung sekolah yang didirikan sejak tahun 1987 atau sekitar 30 tahun lamanya. Bahkan, sekolah yang berada di sekitar jalan poros ibu kota Wanggudu ini sejak di dirikan hingga saat ini tak jua memiliki Kantor. Sehingga, jika musim penghujan datang, halaman sekolah yang tak mempunyai saluran pembuangan sering kebanjiran. (B)

 

Penulis : Murtaidin
Editor   : Kiki

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini