Dua Bulan 45 Penderita, Dinkes Koltim Nyatakan Siaga Demam Berdarah

43
DBD Mewabah, Penjual Obat Mengatasnamakan Petugas Kesehatan Menjamur
Ilustrasi

ZONASULTRA.COM, TIRAWUTA– Dinas Kesehatan (Dinkes) kabupaten Kolaka Timur (Koltim) melaporkan saat ini jumlah penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) periode Januari-Maret 2016 telah mencapai 45 orang. Para penderita ini dirawat di Puskesmas Rate-rate.

DBD Mewabah, Penjual Obat Mengatasnamakan Petugas Kesehatan Menjamur
Ilustrasi

Dari 45 orang penderita DBD, 2 orang diantaranya terpaksa dirujuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Unaaha, Kabupaten Konawe karena sudah masuk pada tingkat III hingga pasien mengeluarkan darah (mimisan). Dua orang pasien DBD ini adalah warga rate-rate.

Kepala Puskesmas Tirawuta Sukono Ilham mengatakan banyaknya penderita DBD ini merupakan kejadian luar biasa bagi pihak petugas kesehatan. Karena itu ia telah mengintruksikan kepada seluruh jajarannya melakukan fogging disejumlah tempat, yang dicurigai sarang nyamuk Aedes Aegypti.

“Kami sudah melakukan fogging disejumlah tempat yang merupakan sarang nyamuk,” kata Sukono Ilham, Jum’at (18/3/2016).

BACA JUGA :  Seorang Wanita di Kendari Jadi Korban Salah Tembak Polisi

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Koltim, Ulfawati mengatakan, tujuan dilakukanya fogging adalah untuk mencegah sebelum bertambah banyak penderita, karena sejumlah pasien dibeberapa puskesmas positif menderita DBD.

“Kami akan terus melakukan fogging tanpa batas hari, tergantung dari kasus. Jika positif terjangkit, kami lakukan fogging. Namun sebaliknya, jika baru suspek kami tidak melakukan fogging,” ujarnya.

Kata Ulfa, untuk sementara baru beberapa kecamatan yang sudah dilakukan fogging atau pengasapan, yakni kecamatan Mowewe, Tirawuta, Tirawuta, Ladongi dan kecamatan Lalolae.

“Saya berharap masyarakat harus lebih waspada dan melakukan pencegahan, karena diperkirakan puncak perkembangbiakan nyamuk terjadi di bulan ini juga. Mengingat, berdasarkan perkiraan cuaca, puncak musim penghujan terjadi sepanjang Februari dan Maret ini,” ujarnya.

Untuk mengantisipasi DBD, warga diharapkan untuk menerapkan beberapa hal seperti, menguras bak mandi dan tempat-tempat penampungan air sekurang-kurangnya seminggu sekali. Ini dilakukan atas dasar pertimbangan bahwa perkembangan telur agar berkembang menjadi nyamuk adalah 7-10 hari.

BACA JUGA :  Seorang Wanita di Kendari Jadi Korban Salah Tembak Polisi

Selanjutnya menutup rapat tempat penampungan air seperti tempatnya, drum dan tempat air lain dengan tujuan agar nyamuk tidak dapat bertelur pada tempat-tempat tersebut.

Mengganti air pada vas bunga dan tempat minum burung setidaknya seminggu sekali. Membersihkan pekarangan dan halaman rumah dari barang-barang bekas terutama yang berpotensi menjadi tempat berkembangnya jentik-jentik nyamuk, seperti sampah kaleng, botol pecah, dan ember plastik.

Berikutnya adalah munutup lubang-lubang pada pohon terutama pohon bambu dengan menggunakan tanah, membersihkan air yang tergenang di atap rumah serta membersihkan salurannya kembali jika salurannya tersumbat oleh sampah-sampah dari daun.

 

Penulis : Jaspin
Editor  : Rustam

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini